Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
162 Ton Bahan Baku Narkoba Dicegah Masuk ke Indonesia
9 Februari 2018 10:38 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
ADVERTISEMENT
Kepolisian Timor Leste mengagalkan pengiriman 162 ton prekursor atau bahan baku narkoba ke Indonesia. Sedikitnya, 18 bungkus prekursor seberat 20 gram diserahkan ke BNN untuk diperiksa di laboratorium.
ADVERTISEMENT
Kabag Humas BNN, Kombes Pol Sulistriandiatmoko mengetakan, prekursor ini disita dari hasil pengangkapan Kepolisian Timor Leste terhadap sebuah kapal di Pelabuhan Dili, Timor Leste.pada 23 Januari 2017. Berdasarkan pemeriksaan, prekursor ini berasal dari Singapura dan akan dibawa ke Indonesia.
"Dan ini dugaan sementara akan dijadikan bahan baku obat PCC,” ujar Sulis di Kantor BNN, Cawang, Jakarta Timur, Jumat (9/2).
Sulis menjelaskan, prekursor dibawa dari Singapura menuju ke Timor Leste. Di Timor Leste, prekursor akan dikirim ke sebuah perusahaan importir yang memiliki cabang di Indonesia.
Dari hasil pemeriksaan sementara, kemasan prekursor mirip dengan 12 ton narkoba yang berhasil diungkap di Pangkal Pinang, Bangka Belitung, November 2017.
"Untuk perusahaan importirnya, kami masih akan melakukan penyelidikanya," tambah Sulis.
Sulis akan menguji prekursor yang diserahkan ini. Hasilnya baru bisa diketahui pada Senin atau Selasa pekan depan.
ADVERTISEMENT
Sementara, anggota Kepolisian Timor Leste, Inspektur Polisi Almeiro Dias Quintas mengatakan, kapal yang ditangkap bernama Berkat Layar. Kapal itu berisi 9 kontainer berisi prekursor seberat 162 ton.
"Kami juga menangkap 7 Anak Buah Kapal dan 2 kapten kapal mereka,” ujar Almeiro.