Kebakaran Hutan di Palangkaraya, Kalimantan Tengah

2.637 Orang di Kalteng Terserang ISPA Akibat Karhutla

17 September 2019 9:40 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana kebakaran hutan di Palangka Raya, Kalimantan Tengah. Foto: Reuters/Willy Kurniawan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana kebakaran hutan di Palangka Raya, Kalimantan Tengah. Foto: Reuters/Willy Kurniawan
ADVERTISEMENT
Lebih dari 2.000 orang di Kalimantan Tengah terserang Infeksi Saluran Penapasan Atas (ISPA). Hal ini terjadi akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang cukup luas.
ADVERTISEMENT
"Data Pos Komando (Posko) mengidentifikasi sebanyak 2.637 jiwa sebagai penderita ISPA. Penderita terbanyak tercatat di Kota Palangkaraya dengan 829 jiwa, sedangkan wilayah lain sebagai berikut Kotawaringin TImur 513, Murung Raya 394, Barito Utara 227, Kapuas 161, dan Kotawaringin Barat 147," kata Plt Kepala Pusat Data dan informasi BNPB Agus Wibowo dalam keterangannya, Selasa (17/9).
"Wilayah lain seperti Barito Timur, Barito Selatan, Gunung Mas, Katingan, Lamandau, Pulang Pisau, Sukamara, penderita ISPA kurang dari 100 jiwa," sambung dia.
Menghadapi dampak asap akibat karhutla, kata dia, pelayanan kesehatan di bawah kendali Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah diintensifkan. Pelayanan diberikan tidak hanya kepada masyarakat tetapi juga petugas pemadam di lapangan.
"Dinas kesehatan setempat menyediakan ruang oksigen atau rumah singgah, seperti di Kota Palangkaraya, dengan menyiagakan 11 puskesmas, 2 rumah sakit umum daerah dan 1 pelayanan dari Palang Merah Indonesia," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, pantauan titik panas atau hotspot berdasarkan citra satelit Aqua, Terra dan SNPP sebanyak 140 titik. Wilayah dengan hotspot tertinggi berada di wilayah Kotawaringin Timur dengan 32 titik, Pulang Pisau 30, Kapuas 23, Seruyan 17, Murung Raya 16, Katingan 9, Barito Selatan 5, Barito Timur 4, Gunung Mas 3 dan Barito Utara 1.
"Prakiraan tingkat kemudahan terjadinya kebakaran di wilayah Kalteng masih dalam kategori sangat mudah terbakar," tutur Agus.
Hingga kini upaya penanganan karhutla masih terus dilakukan dengan strategi pemadaman darat, udara dan penegakan hukum. Pada hari ini (16/9) tidak semua helikopter yang disiagakan mampu untuk melakukan pengemboman air di beberapa titik teridentifikasi titik panas.
Hal tersebut disebabkan jarak pandang. Sedangkan pemadaman darat, satuan tugas (Satgas) Darat melakukan pemadaman, pendinginan maupun pencegahan melalui patrol darat.
Kabut asap menyelimuti hutan akibat kebakaran hutan yang bersebelahan dengan kebun sawit di Palangka Raya, Kalimantan Tengah. Foto: Reuters/Willy Kurniawan
ADVERTISEMENT
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten