Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
2 Anggota OPM Serahkan Senjata M16A1 dan Berjanji Setia Pada Pancasila
26 Januari 2019 2:33 WIB
Diperbarui 15 Maret 2019 3:48 WIB
ADVERTISEMENT
Dua anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) berinisial AK dan AG bersama keluarganya menyerahkan senjata M16A1 bersama dengan amunisinya. Selain itu, mereka menyatakan berikrar setia kepada Pancasila dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
ADVERTISEMENT
Kapendam Kodam XVII/Cendrawasih Kolonel Inf Muhammad Aidi mengatakan, mereka menyerahkan senjata dan amunisi itu kepada Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) Yonif PR 328/DGH di Pos Kotis, Skouw, Papua. Ada satu pucuk senjata dan tujuh butir amunisi kaliber 5.56 mm yang diserahkan.
“Mereka adalah Warga Negara Indonesia dan merupakan saudara kita yang memang harus kita terima kembali. Kemudian tekad kembali dan setia kepada NKRI tadi merupakan berkah dari komunikasi yang baik dari Satgas selama ini,” kata Aidi dalam keterangannya, Jumat (25/1).
Dansatgas Yonif PR 328/DGH Mayor Inf Erwin Iswari berharap sikap yang diambil oleh AK dan AG dapat menjadi contoh dan diikuti oleh anggota-anggota OPM yang lain untuk dapat kembali kepada NKRI.
ADVERTISEMENT
“Tentunya kami sangat berharap saudara-saudara kami di sana, untuk bersama-sama dengan kami kembali ke pangkuan NKRI. Mari bersama-sama membangun Papua untuk menciptakan kemajuan bagi wilayah Papua ini,” tegasnya.
Wakil Wali Kota Jayapura, Rustan Saru, yang ikut dalam konferensi pers ini mengucapkan terima kasih kepada Dansatgas Pamtas Mayor Inf Erwin Iswari beserta jajaranya. “Melalui pendekatan dan komunikasi yang begitu baik, saudara kita menyatakan suatu sikap dan komitmen untuk kembali dengan penuh kesadaran ke Pangkuan NKRI,” ucap Rustan.
Dalam pengakuannya, AK sudah lama ingin kembali ke NKRI, namun menurutnya tidak ada yang memfasilitasi keinginannya. AK mengaku ingin kembali ke NKRI setelah melihat personel Satgas Pamtas Yonif PR 328/DGH melaksanakan Komunikasi Sosial (Komsos) melalui kegiatan-kegiatan teritorial, seperti memberikan bahan-bahan pokok dan pangan. Tak hanya itu, mereka juga mengobati keluarga AK secara berkelanjutan.
ADVERTISEMENT
“Saya merasa bahwa Satgas sudah banyak memberikan bantuan terhadap keluarga, sehingga berkeinginan kuat untuk kembali ke pangkuan NKRI dan menyerahkan senjata jenis M16 A1,”ucapnya.
Kepada Satgas Yonif PR 328/DGH, AK menceritakan selama ini susah hidup di hutan. Menurutnya, perjuangannya selama ini hanyalah sia-sia dan tidak ada artinya, sehingga AK bersama 6 orang anggota keluarga nya yaitu PGK (Istri ), 4 anak serta AG (menantu AK/Anggota OPM) ingin hidup normal di tengah masyarakat.
AK menuturkan ingin diakui sebagai Warga Negara Indonesia (WNI) dengan memiliki KTP Penduduk Indonesia. Ia dan keluarga belum memiliki KTP dan ingin anak-anaknya dapat bersekolah, serta ingin mempunyai tempat tinggal yang layak baginya dan keluarga.
“Jadi saya pikir-pikir jika seperti itu terus, tinggal di hutan dan anak-anak tidak bersekolah dengan baik. Saya meminta tolong ke Satgas agar dapat membantu beasiswa anak-anak saya sekolah dan bisa membantu mendapatkan rumah, sehingga saya ingin menyerahkan diri kembali disini (NKRI),” jelas AK.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, AG yang merupakan menantu dari AK menuturkan ia beserta istri dan anaknya selama ini sudah tersiksa hidup di hutan dan dihantui rasa bersalah kepada saudara-saudaranya yang lain yang setia kepada NKRI.
"Saya beserta keluarga mengikrarkan diri untuk kembali ke NKRI dan akan menjadi Warga Negara Indonesia yang baik,” pungkasnya.