2 Warga AS Terluka Akibat Ditikam Teroris di Stasiun Pusat Amsterdam

2 September 2018 4:20 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Amsterdam(Cover) (Foto: Flickr/Adam Smok)
zoom-in-whitePerbesar
Amsterdam(Cover) (Foto: Flickr/Adam Smok)
ADVERTISEMENT
Dua warga Amerika Serikat (AS) terluka akibat ditikam oleh seorang pria terduga teroris. Kejadian tersebut terjadi di Stasiun Pusat Amsterdam, Belanda, Jumat (20/8) siang waktu setempat.
ADVERTISEMENT
"Pernyataan pertama yang dibuat oleh tersangka mengindikasikan dia memiliki motif terorisme," kata salah seorang Dewan Kota Amsterdam dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip Reuters, Minggu (2/9).
Akibat aksinya itu, tersangka langsung ditembak polisi. Saat diinterogasi di rumah sakit, pria tersebut mengaku warga Afghanistan, berusia 19 tahun yang memiliki izin tinggal di Jerman.
Musim gugur telah tiba di Amsterdam. (Foto: Antara/Zabur Karuru)
zoom-in-whitePerbesar
Musim gugur telah tiba di Amsterdam. (Foto: Antara/Zabur Karuru)
Kepolisian Belanda kemudian langsung berkoordinasi dengan kepolisian Jerman. Kepolisian Jerman lantas menggeledah rumah tersangka dan menyita beberapa data dan dokumen milik tersangka.
Tersangka kini ditahan di sel isolasi kepolisian Belanda. Tersangka akan dibawa ke hadapan hakim pada Senin (3/9), untuk memutuskan apakah tersangka harus tetap dalam tahanan atau bebas.
Dua orang yang terluka dalam insiden ini adalah pasangan turis asal AS yang tengah berwisata di Amsterdam. Kedua korban saat ini tengah mendapatkan perawatan intensif karena mengalami luka serius.
Politisi Partai Ultra Kanan Belanda, Geert Wilders (Foto: REUTERS/Phil Nijhuis/Pool)
zoom-in-whitePerbesar
Politisi Partai Ultra Kanan Belanda, Geert Wilders (Foto: REUTERS/Phil Nijhuis/Pool)
Serangan teroris menjadi fokus utama pemeruntah Belanda saat ini, pada awal pekan ini, kepolisian Belanda menangkap seorang pria berusia 26 tahun yang diduga mengancam akan menyerang politikus sayap kanan, Geert Wilders, karena mengadakan kontes kartun Nabi Muhammad.
ADVERTISEMENT
Pada Kamis (30/8), Wilders kemudian membatalkan kontes itu karena pertimbangan keamanan. Kontes yang dibuat oleh Wilders itu memang mendapat kecaman dari masyarakat muslim dunia.
Aksi protes di Pakistan terkait kontes kartun Nabi Muhammad di Belanda. (Foto: Reuters/Akhtar Soomro)
zoom-in-whitePerbesar
Aksi protes di Pakistan terkait kontes kartun Nabi Muhammad di Belanda. (Foto: Reuters/Akhtar Soomro)
Ribuan orang Pakistan berbaris memprotes kontes itu. Sementara Taliban di Afghanistan menyerukan serangan terhadap pasukan Belanda yang bertugas di negara itu.
Sejak serangan oleh kelompok radikal di Prancis, Belgia, Inggris dan Jerman, Belanda dianggap sebagai sasaran teroris, karena mendukung operasi militer AS terhadap negara Islam di Timur Tengah.
Terakhir, serangan teroris besar di Belanda dilakukan oleh seorang muslim radikal Theo van Gogh pada 2004 silam.