25 Ribu Tentara Oposisi Suriah Bantu Turki Serang Militan Kurdi

22 Januari 2018 11:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pasukan FSA membantu Turki di Suriah (Foto: REUTERS/Osman Orsal)
zoom-in-whitePerbesar
Pasukan FSA membantu Turki di Suriah (Foto: REUTERS/Osman Orsal)
ADVERTISEMENT
Turki tidak sendirian dalam menyerang militan Kurdi YPG di Suriah. Untuk melancarkan serangan darat, pasukan Turki dibantu oleh kelompok oposisi Suriah, Tentara Pembebasan Suriah atau FSA.
ADVERTISEMENT
Komandan brigade Failaq al Sham dari FSA, Yasser Abdul Rahim, mengaku telah mengerahkan sekitar 25 ribu tentara untuk membantu serangan Turki ke kota Afrin, Provinsi Aleppo. Afrin adalah kota berpopulasi Arab yang telah dikuasai oleh YPG sejak dua tahun lalu.
"Kami tidak tertarik masuk ke kota, hanya target militer di dalamnya saja dan desa-desa di sekitarnya. Tujuan kami adalah mengepung kota dan memastikan para militan terusir. Kami tidak akan bertempur di kota karena tidak punya urusan dengan warga sipil," kata Abdul Rahim.
Pasukan FSA membantu Turki di Suriah (Foto: REUTERS/Osman Orsal)
zoom-in-whitePerbesar
Pasukan FSA membantu Turki di Suriah (Foto: REUTERS/Osman Orsal)
Operasi "Ranting Zaitun" digelar Turki sejak Sabtu lalu. Di hari pertama, Turki mengerahkan pasukan udara untuk menggempur ratusan titik di Aleppo yang diyakini markas YPG. Hari kedua, Turki mengirim brigade tank memasuki Aleppo.
ADVERTISEMENT
Abdul Rahman mengatakan, tujuan mereka adalah merebut Tel Rifaat, wilayah di tenggara Afrin. Beberapa desa Arab yang dikuasai YPG pada 2016 juga akan direbut kembali.
Oleh para warga Arab Suriah, YPG dianggap tentara penjajah yang telah mengusir mereka dari desa-desa mereka. Menurut mereka, YPG mencoba membersihkan etnis Arab dari wilayah itu. Tudingan ini dibantah YPG.
Pasukan Turki masuk ke Suriah (Foto: AFP/Bulent Kilic)
zoom-in-whitePerbesar
Pasukan Turki masuk ke Suriah (Foto: AFP/Bulent Kilic)
"Tugas Tentara Pembebasan Suriah yang utama adalah menguasai 16 desa-desa Arab yang dikuasai militan asing [YPG] dengan bantuan pasukan udara Rusia," kata Abdul Rahim kepada Reuters.
Ini bukan kali pertama FSA membantu Turki. Sebelumnya pada 2016, FSA juga bergabung dengan tentara Turki dalam operasi mengusir ISIS dari perbatasan.