3 Bom Bunuh Diri Meledak di Kantor Kementerian Luar Negeri Libya

26 Desember 2018 4:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Asap mengepul Gedung Kementerian Luar Negeri Libya di Tripoli, Libya. (Foto: REUTERS / Hani Amara)
zoom-in-whitePerbesar
Asap mengepul Gedung Kementerian Luar Negeri Libya di Tripoli, Libya. (Foto: REUTERS / Hani Amara)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sebanyak tiga bom bunuh diri meledak di Kantor Kementerian Luar Negeri Libya. Serangan teroris di Kota Tripoli ini terjadi pada Selasa (25/12).
ADVERTISEMENT
Pengeboman ini diawali dengan bom mobil. Setelah itu sempat terjadi kontak senjata antara teroris yang menyerang dengan petugas keamanan. Dua teroris sempat masuk ke dalam bangunan untuk meledakkan diri.
Setelah ledakan, asap tebal tampak mengepul dari bangunan yang diserang. Sejumlah orang kemudian dilarikan ke rumah sakit.
Kementerian Kesehatan Libya menyebutkan, selain penyerang, ada tiga orang yang tewas dalam kejadian ini. Selain itu, 21 orang terluka.
Menteri Dalam Negeri Libya Fathi Ali Bashagha menyebutkan, saat ini sedang berlangsung investigasi untuk mencari tahu identitas para bomber bunuh diri. Belum diketahui kelompok mana yang bertanggung jawab atas kejadian ini, meski Bashagha menyinggung ISIS dalam konferensi pers soal serangan di Kementerian Luar Negeri Libya.
ADVERTISEMENT
"Kekacauan keamanan di Libya menawarkan kondisi yang menguntungkan bagi ISIS dan kelompok teroris lainnya," katanya seperti dikutip dari Reuters.
Asap mengepul di Gedung Kementerian Luar Negeri Libya setelah serangan bom bunuh diri. (Foto: Youtube/Mohammed Elgotani/via REUTERS)
zoom-in-whitePerbesar
Asap mengepul di Gedung Kementerian Luar Negeri Libya setelah serangan bom bunuh diri. (Foto: Youtube/Mohammed Elgotani/via REUTERS)
Sedangkan Menteri Luar Negeri Libya Mohamed Taher Siala menyebut, kantornya menjadi target serangan karena dianggap sebagai simbol kedaulatan. Serangan ini merupakan, diharapkan Siala, membuat PBB mempertimbangkan pencabutan embargo perdagangan senjata untuk negaranya.
Sejak Muamar Khadafi ditumbangkan, kelompok teroris kembali muncul di Libya. ISIS bahkan sempat menguasai Kota Sirte pada 2015, sebelum dikalahkan militer Libya yang dibantu Angkatan Udara Amerika Serikat.
Asap mengepul di Gedung Kementerian Luar Negeri Libya di Tripoli. (Foto: REUTERS / Hani Amara)
zoom-in-whitePerbesar
Asap mengepul di Gedung Kementerian Luar Negeri Libya di Tripoli. (Foto: REUTERS / Hani Amara)