3 Ormas di Bali Berjanji Tak Lagi Lakukan Aksi Premanisme

15 Januari 2019 21:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Bali, I Wayan Koster diapit Ketua Umum Baladika Bali, I Bagus Alit Sucipta (kiri)  dan Ketua Umum Laskar Bali, AA Ketut Suma Wedanta atau Gung Ali (kanan). (Foto: Denita Br Matondang/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Bali, I Wayan Koster diapit Ketua Umum Baladika Bali, I Bagus Alit Sucipta (kiri) dan Ketua Umum Laskar Bali, AA Ketut Suma Wedanta atau Gung Ali (kanan). (Foto: Denita Br Matondang/kumparan)
ADVERTISEMENT
Gubernur Bali I Wayan Koster memberikan peringatan tertulis kepada Organisasi kemasyarakatan (ormas) Laskar Bali, Keluarga Suka Duka Baladika Bali, dan Pemuda Bali Bersatu karena dianggap meresahkan warga Bali. Tiga ormas ini pun berjanji tidak melakukan tindakan aksi premanisme. Satu diantaranya adalah pungutan liar.
ADVERTISEMENT
Surat peringatan ini dinilai sebagai teguran pemerintah atas sejumlah anggota ormas yang melakukan aktivitas yang tidak sesuai anggaran dasar rumah tangga mereka. Bahkan, tiga ormas ini memandang surat peringatan ini sebagai motivasi membenah diri.
"Jadi kami terima dengan ikhlas, karena bagaimanapun juga beliau ini orangtua yang sepatutnya membina keberadaan. Jadi, kalau ada kesalahan yang pernah kami perbuat kamj minta maaf, kepada Gubernur, Bapak Kapolda dan pada masyarakat pada umumnya, " kata Ketua Dewan Pembina Laskar Bali, Anak Agung Ketut Sumawidana usai bertemu Koster di Kantor Gubernur Bali, Jalan Basuki Rahmat, Denpasar, Selasa (15/1).
Lanjut dia, sejumlah anggota yang terbukti melakukan aksi premanisme telah dipecat. Bahkan, Laksar Bali telah memperbaharui data anggota untuk meminimalisir adanya anggota bersikap preman. Saat ini, sudah ada sebanyak 18.000 orang yang telah mendapatkan kartu anggota.
ADVERTISEMENT
Ia juga membantah, bila Laskar Bali melakukan pungutan liar di sejumlah wilayah. "Kami tidak pernah memperingatkan untuk pungutan malah kami mengadakan kegiatan sosial, " kata dia
Hal senada juga disampaikan oleh Ketua Harian Baladika Bagus Wibawa.Ia mengklaim biasanya aktivitas ormas mereka berupa aksi donor darah, bedah rumah dan menjadi relawan.
"Kami juga mengirimkan bantuan ke bencana di Lombok, donor darah dengan kerja sama dengan PMI (Palang Merah Indonesia), " ucap dia.
Sementara itu, Sekretaris Pemuda Bali Bersatu Putu Gede Mahardika mengatakan, ada sebanyak 12.000 orang yang menjadi anggotanya. "Tidak ormas manapun yang membiarkan anggotanya melakukan kriminal," ucap dia.