35 Adegan Diperagakan dalam Prarekonstruksi Pembunuhan Pondok Gede

19 November 2018 16:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pelaku pembunuhan Pondok Gede, Haris Simamora. (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pelaku pembunuhan Pondok Gede, Haris Simamora. (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Haris Simamora pelaku pembunuh satu keluarga di Pondok Gede, Bekasi, menjalani prarekonstruksi di Mapolda Metro Jaya, Senin (19/11). Total 35 adegan diperagakan Haris, dimulai saat ia berkunjung ke rumah korban hingga kabur usai membunuh.
ADVERTISEMENT
Adegan pertama yakni ketika Haris berkunjung ke kediaman Daperum Nainggolan di Jalan Bojong Nangka, Pondok Gede, pukul 21.00 WIB. Saat itu korban Sarah Nainggolan yang membukakan pintu. Adegan kedua, tersangka Haris lalu masuk ke rumah korban dan terlibat pembicaraan dengan Daperum dan Maya Ambarita sambil menonton televisi.
Saat sedang mengobrol dengan kedua korban, Haris mendengar kata-kata yang menurutnya tidak enak. Kata-kata tersebut dikeluarkan oleh Daperum yang mengatakan “Nginap enggak kamu? Kalau nginap nanti enggak enak sama abang kita Doglas'. Diketahui Doglas merupakan kakak kandung Daperum, pemilik kos-kosan yang sedang dikelolanya.
Pelaku pembunuhan Pondok Gede, Haris Simamora. (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pelaku pembunuhan Pondok Gede, Haris Simamora. (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
Maya sempat mempersilakan apabila Haris menginap di rumah mereka. Maya saat itu mengatakan “Terserah mau nginap apa tidak, ini bukan rumah kita, soalnya kita numpang di sini”. Selanjutnya, Daperum mengatakan ke istrinya bahwa apabila Hari menginap di sini, kakaknya Doglas tidak suka.
ADVERTISEMENT
Setelah itu Daperum berkata ke Haris menggunakan bahasa Batak yang artinya 'Kamu tidur di belakang saja kayak sampah kamu'.
Setelah mendengar ucapan Daperum, Haris emosi. Di dalam benaknya ia ingin membunuh Daperum dengan linggis yang pernah ia lihat sebelumnya.
Pelaku pembunuhan Pondok Gede, Haris Simamora. (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pelaku pembunuhan Pondok Gede, Haris Simamora. (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
Setelah itu Haris ke dapur sambil berpura-pura bermain ponsel, namun niatnya adalah untuk mengambil linggis yang disimpan di dalam brankas. Sementara Maya sudah tertidur dan Daperum bersandar di sofa dekat ruang televisi. Pukul 23.00 WIB, Haris secara sadar memukul kepala Daperum satu kali hingga pingsan.
Maya yang terbangun langsung dipukul Haris. Setelah itu Haris kembali memukul kepala Daperum sebanyak 2 kali hingga Daperum meninggal dunia. Lalu Haris juga langsung menusuk leher Maya dengan ujung linggis hingga tewas.
ADVERTISEMENT
Setelah menyadari kedua korban tewas, Haris menutup wajah keduanya dengan bantal. Ia lalu meletakkan linggis di samping tubuh Maya.
Haris sempat duduk di bangku depan ruang televisi sambil berpikir kenapa ia melakukan hal tersebut. Setelah itu anak korban Sarah Nainggolan dan Arya Nainggolan keluar dari kamar tidurnya karena ada suara gaduh.
Haris lalu menyuruh Sarah dan Arya kembali masuk ke kamar. Namun saat itu Sarah sempat bertanya kepada Hari mengenai kondisi ibunya. “Mama kenapa?” Lalu dijawab oleh Haris bahwa Maya sedang sakit. “Mama lagi sakit kamu masuk ke kamar saja”
Haris lalu masuk ke kamar Sarah dan Arya untuk menyuruh keduanya kembali tidur. Posisi Haris saat itu berada di kasur Sarah dan Arya.
ADVERTISEMENT
Setelah memastikan kedua anak ini tertidur, Haris mencekik Sarah sampai bocah 9 tahun itu meninggal dunia. Korban ditutup dengan selimut. Haris sempat terdiam lagi dan akhirnya mencekik Arya hingga tewas.
Setelah itu Haris ke luar kamar Sarah dan Arya dan kembali duduk di sofa dekat ruang televisi. Haris juga sempat membuka laci lemari dan mengambil uang sebesar Rp 2 juta, HP Samsung, dan kunci mobil. Setelah itu Haris memasukkan barang milik korban ke dalam tas berwarna biru tua.
Haris lalu mengambil linggis dan mengelapnya dengan kasur busa yang berada di depan ruang televisi dengan tujuan untuk menghilangkan darah. Haris lalu meninggalkan rumah korban melewati pintu samping dan langsung menuju parkiran mobil milik Daperum.
ADVERTISEMENT
Haris membuka pintu kiri dan memasukkan linggis serta tas tersebut di bawah jok mobil. Setelah itu Haris membuka pintu kontrakan, menghidupkan mobil dengan niat untuk membuang linggis. Ia kemudian membuang rantai pagar rumah dan melarikan diri.