Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
4 Analisis PKS Soal Suara Asyik yang Melesat di Pilkada Jabar
27 Juni 2018 17:31 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
ADVERTISEMENT
Ada kejutan di Pilkada Jawa Barat (Jabar) . Pasangan Sudrajat-Syaikhu atau Asyik di luar perkiraan meraih suara cukup besar. Asyik biasanya berdasarkan hasil survei hanya berada di urutan ketiga, dengan angka di bawah 10 persen.
ADVERTISEMENT
Tapi dalam Pilkada Jabar 2018 Asyik meraih suara signifikan. Walau hasil quick count kalah dari pasangan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum, tapi perolehan suara Asyik melesat di angka hingga 30 persen. Dan bahkan mengalahkan pasangan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi.
Direktur Pencapresan Tim Pemenangan Pemilu (TPP) PKS Suhud Alynudin menyampaikan beberapa analisis melesatnya suara Asyik ini.
"Yang pertama, isu #2019GantiPresiden yang viral turut sedikit banyak ikut memperluas dukungan," jelas Suhud kepada kumparan, Rabu (27/6).
Menurut Suhud, faktor kedua karena dukungan ulama.
"Faktor dukungan ulama dan tokoh umat Islam di Jawa Barat turut memberi andil," tambah dia.
Yang ketiga ada juga faktor Ahmad Heryawan sebagai petahana yang mempengaruhi melesatnya suara Asyik.
"Masyarakat Jabar masih melihat Asyik sebagai kelanjutan kepemimpinan Ahmad Heryawan," kata Suhud.
ADVERTISEMENT
Kemudian, yang keempat terkait dengan mesin politik.
"Mesin politik PKS dan Gerindra bekerja optimal di waktu yang sempit. Walaupun menurut kami penentuan pasangan Asyik agak terlambat," tutup dia.
=====
Ikuti laporan lengkap Pilkada serentak 2018 di kumparan melalui topik Pilkada Serentak 2018.
Bagi pembaca yang memiliki informasi terkait Pilkada Serentak 2018, silakan dikirim melalui email [email protected], atau bisa melalui sosial media resmi kumparan: instagram kumparan, twitter @kumparan dan Facebook @kumparancom