4 Bulan Perjuangan Ani Yudhoyono Melawan Kanker Darah

2 Juni 2019 6:02 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang anggota TNI membawa foto jenazah Ani Yudhoyono di Bandara Halim Perdana Kusuma. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Seorang anggota TNI membawa foto jenazah Ani Yudhoyono di Bandara Halim Perdana Kusuma. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
ADVERTISEMENT
4 Bulan lebih, Ani Yudhoyono istri Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) harus berjuang melawan kanker darah. Tak ada yang menyangka, keluhan sakit di bagian punggung yang dirasakannya sejak Januari 2019 lalu, berujung pada penyakit kanker darah.
ADVERTISEMENT
Kabar melemahnya kondisi kesehatan Ani sebelumnya disampaikan oleh Kadiv Advokasi dan Bantuan Hukum DPP Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean. Kabar tersebut muncul bulan Februari 2019, setelah Ani menemani sang suami berkampanye di Sumatera Jelang Pemilu 2019, kondisinya saat itu dikabarkan kian melemah.
Februari 2019
Ferdinand menuturkan, Ani saat itu menjalani perawatan di Singapura, namun belum dipastikan bahwa Ani menderita kanker darah, Ani sempat dirawat di National University Hospital (NUH) di Singapura. Saat itu, Ferdinand sempat meminta masyarakat untuk mendoakan kesehatan Ani.
"Ibu Ani sedang dirawat di Singapura pasca melakukan perjalanan ke Sumatera Utara dan Aceh dua minggu lalu," kata Ferdinand kepada kumparan, Senin (11/2).
"Ini (Ani) kelelahan karena perjalanan darat 1.200 kilometer lebih dan itu membuat Ibu Ani terganggu fisiknya, terutama di bagian punggung. Besok akan diobservasi lanjutan di RS. Kondisi Ibu Ani relatif stabil, tapi perlu penanganan serius," jelasnya.
ADVERTISEMENT
13 Februari 2019
Beberapa hari berselang, saat menjalani pemeriksaan di Singapura, SBY memberi keterangan terkait kondisi kesehatan sang istri. Melalui video dari pengurus Partai Demokrat, SBY menuturkan Ani ternyata menderita kanker darah.
"Dengan rasa prihatin, saya sampaikan kepada para sahabat di tanah air, Ibu Ani mengalami blood cancer atau kanker darah," ucap SBY dalam video yang dibagikan Partai Demokrat, Rabu (13/2).
"Ibu Ani menjalani medical treatment di Singapura atas rekomendasi tim dokter kepresidenan Indonesia," lanjut SBY.
Maret 2019
Kabar terkait kondisi Ani yang mengalami kanker darah tersebut sampai ke telinga sejumlah tokoh hingga pejabat, termasuk Presiden RI Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Sejumlah tokoh pun bergantian menjenguk.
Minggu (3/3) Wakil Presiden Jusuf Kalla dan istri, Mufidah Jusuf Kalla terbang ke Singapura menjenguk Ani yang sedang dirawat. Kedatangannya diterima langsung oleh SBY.
ADVERTISEMENT
Tampak dalam foto tersebut, sejumlah tokoh ikut mendampingi JK seperti mantan Menko Perekonomian Chairul Tanjung, Rahmat Witular, Kepala Sekretariat Wapres Mohamad Oemar.
Wakil Presiden Jusuf Kalla saat bertemu Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, usai menjenguk ibu Ani Yudhoyono. Foto: Dok. Tim Demokrat
Wakil Presiden Jusuf Kalla jenguk Istri SBY, Ani Yudhoyono. Foto: Dok. Tim Wapres
Dukungan terhadap istri Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono, Ani Yudhoyono, terus mengalir. Presiden Singapura Halimah Yacob saat itu juga turut datang menjenguk Ani.
Halimah datang bersama yang suami Mohamed Abdullah Alhabshee, pukul 12.00 waktu setempat, Rabu (6/3). Halimah diterima langsung oleh SBY di National University Hospital (NUH) Singapure. Hadir pula Dubes RI untuk Singapura I Ngurah Swajaya.
Pemimpin Singapura dan suaminya kemudian berkesempatan untuk menyapa dan memberikan doa kepada Ibu Ani.
Susilo Bambang Yudhoyono didampingi Dubes RI di Singapura Ngurah Swajaya (kedua dari kiri) saat menerima kunjungan Presiden Singapura Halimah Yacob (kanan) beserta suaminya, Mohamed Abdullah Alhabshee (kedua dari kanan), menjenguk Ibu Ani Yudhoyono di National University Hospital. Foto: Dok. Abror Rizki, Demokrat
Mei 2019
Semenjak istrinya jatuh sakit, SBY memang setia mendampingi di Singapura. Ani divonis menderita kanker darah dan harus menjalani sejumlah perawatan, termasuk cangkok sumsum tulang belakang.
ADVERTISEMENT
Setelah 3 bulan berada di ruang isolasi RS sejak Februari 2019, Kamis (16/5) lalu, Ani akhirnya bisa menghirup udara segar di luar ruang isolasi. Ani memang berada di dalam ruang isolasi dan tidak bisa dikunjungi sembarangan.
Ani Yudhoyono keluar dari ruang isolasi bersama SBY dan Annisa Pohan. Foto: Dok. Tim Demokrat
"Alhamdulillah, setelah 3 bulan tidak menghirup udara segar, hari ini saya diperkenankan dokter keluar ruangan untuk melihat hijaunya daun, birunya langit, dan segarnya udara," tulis Ani dalam akun Instagramnya, Kamis (16/5).
Meski hanya diperkenankan keluar selama 1-2 jam, Ani mengaku bersyukur mendapat kesempatan tersebut. "Terima kasih ya Allah, semoga kesehatanku semakin pulih. Mohon doa teman-teman semua," ucapnya.
Ani Yudhoyono keluar dari ruang isolasi bersama SBY dan Annisa Pohan. Foto: Dok. Tim Demokrat
Juni 2019
Sempat dikabarkan membaik pada Mei 2019, kondisi Ani tak disangka menurun. Pada Sabtu (1/6) pukul 11.17 waktu setempat, istri SBY tersebut dikabarkan kembali kritis. Kondisi tersebut merupakan efek dari pengobatan kemoterapi yang dijalani Ani.
ADVERTISEMENT
"Ibu Ani kembali kritis. Mohon doanya para sahabat," ujar staf pribadi SBY, Ossy Dermawan kepada wartawan.
Kondisi Ani Yudhoyono memang sempat dikabarkan membaik, April lalu, Ani bahkan mengikuti Pemilu 2019 di rumah sakit. Politikus Partai Demokrat Andi Mallarangeng mengatakan, kondisi kesehatan yang naik turun tersebut merupakan hal yang sering terjadi selama menjalani kemoterapi.
"Beberapa waktu lalu kita lihat Bu Ani sempat membaik situasinya, sempat keluar dari kamar isolasi. Tapi kali ini kondisinya menurun," ucap Andi di National University Hospital (NUH), Singapura.
"Sebelumnya juga pernah di ICU, tapi.3 hari kemudian sudah stabil dan membaik. Kalau ini, kondisinya menurun terus," imbuhnya.
Di hari yang sama, Ani akhirnya menghembuskan napas yang terakhir kalinya tepat pukul 11.50 WIB. Almarhumah meninggal dunia di National University Hospital (NUH), Singapura.
ADVERTISEMENT
Humas Kogasma Partai Demokrat Tomi Satryatomo membenarkan kabar Ani Yudhoyono meninggal dunia. Ani meninggal pada pukul 11.50 waktu setempat. Kabar tersebut juga dikonfirmasi oleh Andi Arief, politikus Demokrat yang dikenal dekat dengan SBY.
Ucapan duka kemudian mengalir daro tokoh nasional. mulai dari Presiden Joko Widodo, Wakil Presiden Jusuf Kalla, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, Mantan Ketua MK, Mahfud MD hingga Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi.
Dalam jumpa persnya di Istana Bogor, Jawa Barat, Jokowi menyampaikan duka cita atas kepergian Ani Yudhoyono. Jokowi berharap keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dan arwah Ani husnulkatimah.
"Perkenankan saya atas nama pemerintah dan seluruh rakyat Indonesia, menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya atas berpulangnya ke rahmatullah, Ibu Kristiani Herawati binti Sarwo Edhie Wibowo, Ibu Ani Yudhoyono, istri presiden ke-6 Bapak SBY pada usia 67 tahun," kata Jokowi.
ADVERTISEMENT
"Saya mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk bersama-sama berdoa bagi almarhumah. Semoga diterima dan diberikan tempat terbaik di sisi Allah SWT, husnulkhatimah dan keluarga yang ditinggalkan mendapat ketabahan kesabaran, amin. Demikian yang bisa saya sampaikan," kata Jokowi.
Sejumlah anggota militer membawa jenazah Ani Yudhoyono ke ambulans di Halim Perdana Kusuma. Foto: Efira Tamara/kumparan
Jenazah Ani sudah dibawa ke kediamannya di Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat. Rombongan Ani diterbangkan menggunakan Pesawat C-130 Hercules milik TNI-AU dari Pangkalan Militer Paya Lebar, Singapura menuju Halim Perdanakusuma. Jenazah Ani tiba di Pangkalan TNI-AU Halim Perdanakusuma, sekitar pukul 22.04 WIB.
Presiden Joko Widodo dan Iriana Joko Widodo pun tampak hadir di kediaman SBY di Cikeas. Ia hadir pukul 22.56 WIB. Dalam kesempatan itu, hadir juga Presiden ke-3 RI B.J. Habibie dan istri Wakil Presiden Jusuf Kalla, Mufidah Jusuf Kalla.
ADVERTISEMENT
Ani Yudhoyono akan dimakamkan di TMPN Kalibata, Jakarta Selatan, Makamnya berada di satu blok dengan makam Ainun Habibie, Istri Presiden ke-3 RI B.J. Habibie. Pada Minggu (2/6) Presiden Joko Widodo rencananya akan memimpin pemakaman Ani secara langsung.
Adapun, untuk komandan upacaranya adalah Dansat 81 Kopassus Kolonel Inf. Yudha Airlangga.
"Upacara pemakaman di TMP Kalibata, Inspektur Upacaranya Presiden Joko Widodo," kata Ketua DPR Bambang Soesatyo, Sabtu (1/6).
Sejumlah pekerja membuat liang kubur yang disiapkan untuk jenazah Ibu Negara 2004-2014 Ani Yudhoyono di Taman Makam Pahlawan Nasional Utama (TMP) Kalibata, Jakarta, Sabtu (1/6). Foto: ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Bu Ani vs Kanker Darah. Foto: Fajar Anggoro/kumparan