4 Kerugian Jika Kamu Kurang Informasi Soal Pemilu 2019

8 April 2019 11:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Surat suara yang sudah dicoblos, dimasukan ke dalam kotak suara pada simulasi pemungutan dan penghitungan suara Pemilu 2019 di halaman Gedung KPU, Jakarta, Selasa (12/3). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Surat suara yang sudah dicoblos, dimasukan ke dalam kotak suara pada simulasi pemungutan dan penghitungan suara Pemilu 2019 di halaman Gedung KPU, Jakarta, Selasa (12/3). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
ADVERTISEMENT
Pemilu 2019 siap digelar 17 April 2019 mendatang. Saat hari itu tiba, kita akan menyaksikan lahirnya sejarah baru politik Indonesia. Yakni, pemilihan presiden dan anggota legislatif yang dilakukan secara serentak untuk pertama kalinya.
ADVERTISEMENT
Sebagai sebuah pesta demokrasi, Pemilu 2019 jelas bermakna banyak untuk kita. Sebab selama 5 tahun ke depan, nasib kita akan ditentukan oleh kualitas dari orang-orang yang terpilih di pemilu. Nah, kamu tentu ingin yang terbaik untuk bangsa ini kan?
Persoalannya, keinginanmu itu bisa saja tak tercapai jika kamu tak dapat informasi yang mumpuni soal Pemilu 2019 dan calon-calon yang akan kamu pilih. Dengan tak tahu informasi, tentunya kamu akan mendapat sejumlah kerugian.
Berikut beberapa kerugian yang akan kamu alami kalau tak punya informasi yang cukup dan valid dalam memilih.
Surat suara yang digunakan untuk pelatihan tata cara pencoblosan di Tempat Pemungutan Suara (TPS) di GOR Bulungan, Jakarta, Sabtu (6/4). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
Kalau kamu tidak mempelajari siapa sosok yang pantas menjadi presiden atau anggota legislatif, kamu pasti akan kebingungan saat berada di bilik suara. Hal itu disebabkan begitu banyaknya surat suara yang harus dicoblos.
ADVERTISEMENT
Maklum, namanya juga Pemilu Serentak. Di sana kamu akan diberikan lima surat suara yang ukurannya cukup besar. Lima surat suara itu berisi capres/cawapres, calon anggota DPR, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten/Kota, dan DPD.
Untuk surat suara anggota legislatif, kamu akan dihadapkan dengan logo 16 parpol peserta Pemilu. Nah masing-masing parpol itu menyodorkan sejumlah calegnya. Jadi kalau satu parpol saja menyodorkan 10 caleg, maka kamu harus mencermati 160 caleg, pusing kan?
Pusing yang kamu alami itu nantinya bisa membuat dirimu memilih asal-asalan. Padahal, negeri sebesar ini tak mungkin diisi oleh wakil rakyat yang asal-asalan.
Makanya, kamu sebaiknya mencari tahu siapa calon yang akan kamu pilih dan bagaimana latar belakang serta visi-misinya. Caranya, dengan mengakses sumber-sumber informasi yang valid seperi situs KPU dan pemberitaan media-media mainstream. Termasuk kumparan lewat microsite Pemilupedia.
ADVERTISEMENT
Para Komisioner KPU dan Bawaslu Kota Serang memeriksa surat suara yang baru datang dari percetakan. Foto: ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman
Kebingungan yang terjadi kala di TPS tak cuma membuatmu memilih asal-asalan. Hal lain yang biasa terjadi adalah membuatmu memilih berdasarkan feeling.
Kalau sudah pakai feeling, satu-satunya indikator yang kamu gunakan ya perasaanmu yang subjektif itu. Caramu memilih tak lain dengan mengira-ngira wajah dan nama calon yang ada di surat suara.
Cara itu jelas penuh risiko lho. Soalnya, wajah dan nama yang menurut kamu baik belum tentu merupakan sosok yang terbaik untuk bangsa ini. Ada banyak hal di luar wajah dan nama yang lebih objektif untuk mengukur kapabilitas si calon. Misalnya dengan memeriksa rekam jejak calon tersebut.
3. Pilihan Tidak Sesuai Harapan
Sejumlah petugas melipat surat suara presiden dan wakil presiden Pemilu 2019 di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jakarta Barat, Selasa (19/2). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Memilih asal-asalan atau memilih berdasarkan wajah dan nama pasti akan membuatmu menyesal. Coba bayangkan, seandainya calon yang kamu pilih secara asal-asalan itu benar-benar terpilih.
ADVERTISEMENT
Namun, visi-misi orang tersebut ternyata tidak sejalan dengan prinsipmu. MIsalnya, dia adalah orang yang pro poligami, padahal kamu orang yang anti poligami atau sebaliknya.
Belum lagi harapan-harapanmu yang lain yang berpotensi kandas karena salah memilih orang. Kalau sudah begitu, tak ada lagi yang bisa dilakukan. Palingan ya menunggu 5 tahun lagi untuk berupaya mengganti orang tersebut.
4. Menorehkan Sejarah Buruk Bagi Bangsa
Pengendara melintas di depan baliho berisi sosialisasi tentang warna surat suara yang terpasang di kawasan Cipondoh, Tangerang, Banten, Senin (18/2). Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal
Ingat, Pemilu 2019 ini merupakan pemilu serentak pertama yang akan tercatat sejarah. Kalau kamu abai terhadapnya, maka bisa saja kamu berperan dalam sejarah kelam bangsa.
Misalnya, ketidaktahuanmu membuat kamu memilih calon yang pernah terlibat kasus pidana seperti korupsi. Tentunya, jika calon tersebut terpilih, akan menorehkan sejarah buruk bagi bangsa. Makanya, sebelum menyesal mari kenali calon-calon pemimpinmu lewat kumparan Pemilupedia.
ADVERTISEMENT