4 Kisah Persahabatan Manusia dan Binatang Buas yang Mengharukan

9 Februari 2018 14:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Janice Haley dan harimau peliharaannya. (Foto: Youtube/Janice Haley)
zoom-in-whitePerbesar
Janice Haley dan harimau peliharaannya. (Foto: Youtube/Janice Haley)
ADVERTISEMENT
Satu keluarga di Bogor yang memelihara buaya di rumahnya sempat membuah heboh warga. Keluarga tersebut begitu menyayangi binatang yang telah tinggal bersama selama puluhan tahun layaknya seperti keluarga mereka sendiri.
ADVERTISEMENT
Buaya merupakan binatang yang tak biasa untuk dipelihara. Buaya selama ini dikategorikan ke dalam binatang buas yang bisa saja memangsa manusia. Namun, sifat buaya yang cenderung ganas tersebut tak membuat keluarga di Bogor itu melepaskannya.
Fenomena manusia memelihara dan cenderung bersahabat dengan binatang buas pada kenyataanya sudah terjadi sejak dahulu kala. Ada di antara mereka yang memelihara binatang bertaring tajam seperti singa dan harimau. Ada juga yang memilihara binatang besar, seperti beruang.
Berikut kumparan (kumparan.com) rangkum 5 orang yang memiliki hewan peliharaan tak biasa atau cenderung ekstrem. Sebagai catatan, kisah ini kami sajikan bukan untuk ditiru secara sembarangan. Memelihara hewan buas di rumah, tetap memiliki risiko yang tinggi.
ADVERTISEMENT
1. Kisah haru sepasang sahabat dan singanya
Sepasang sahabat asal Australia, John Rendall dan Ace Bourke, memelihara seekor singa yang diberi nama Christian. Awal pertemuan ketiganya adalah saat dua sahabat itu bepergian ke Inggris untuk jalan-jalan. Saat perjalanan di Inggris, mereka menemukan seekor anak singa yang dijual.
Mereka berdua kemudian memutuskan untuk membelinya. Keduanya tetap memelihara binatang itu meskipun harus berpindah-pindah. John dan Ace sempat dibantu oleh teman-temannya dalam penyediaan tempat atau perizinan.
Akan tetapi, seiring pertumbuhan Christian yang semakin besar, John dan Ace sadar, ruangan yang mereka sediakan untuk singa kesayangannya itu tak lagi cukup. Mereka berdua akhirnya memutuskan untuk mengembalikan Christian lagi ke alam liar, tepatnya di Kenya.
ADVERTISEMENT
Beberapa tahun setelah berpisah, John dan Ace begitu merindukan Christian dan memutuskan untuk pergi ke Kenya. Ketika pertemuan tersebut terjadi, Christian masih mengenali kedua sahabatnya itu dan langsung berlari menghampiri mereka.
2. Memelihara harimau di kebun belakang rumah
Seorang perempuan asal Florida, Amerika Serikat, bernama Janice Haley nekat memilahara dua ekor harimau di kebun belakang rumahnya. Perempuan yang kini sudah lanjut usia itu menganggap harimau tersebut seperti kucing-kucing yang manja.
Dua ekor harimau itu berjenis kelamin jantan dan betina. Keduanya dipelihara Haley sejak tahun 1995, selepas ia keluar dari pekerjaannya. Atas saran suaminya, Haley kemudian memelihara binatang buas, seperti harimau.
Haley pun sangat akrab dengan dua harimau itu. Kedua harimau kadang merebahkan badannya di pangkuan Haley.
ADVERTISEMENT
3. Charlie Vandergaw, kakek pemelihara beruang
Beruang pada dasarnya adalah binatang buas. Oleh sebab itu, tak banyak orang berani untuk mendekatinya. Namun, hal itu tidak berlaku bagi seorang Chalie Vandegraw, seorang kakek yang tinggal di Kanada. Vandergraw dengan berani justru memelihara beruang yang kemudian menjadi binatang yang ia cintai.
Kurang lebih dua dekade, mantan guru IPA itu menghabiskan waktunya di pedalaman Alaska. Ia memutuskan untuk hidup dan memberi makan para beruang yang ada di sana.
Namun, tindakan Charlie tersebut kemudian menjadi petaka baginya. Ia harus membayar denda 20 ribu dolar lantaran aksinya itu.
4. Sepasang suami istri pemelihara serigala
Nama Shaun Ellis dikenal sebagai seorang peneliti khusus serigala. Atas kecintaan dan perhatiannya yang sangat besar pada serigala, membuatnya dijuluki “The Real Wolf Man” atau manusia serigala.
ADVERTISEMENT
Dulunya, Ellis adalah seorang pengawas hewan liar yang kemudian bergabung di organisasi bernama Wolf Education and Research Center on Nez Perce, organaisasi khusus yang meneliti dan mempelajari gerak-gerik kehidupan serigala. Selama bertahun-tahun ia sangat konsisten menjalankan profesinya atas dasar kecintaannya pada serigala.
Oleh karena rasa cintanya pada serigala yang begitu besar, tahun 2011 Shaun Ellis beserta istrinya Dr. Isla Ellis, seorang ahli biologi konservasi, pindah ke The Wolf Centre. Kepindahannya tersebut membuatnya lebih fokus terhadap meneliti dan memperhatikan kehidupan serigala.
Ellis dan istrinya sering terlihat bermain bersama para serigala dan tak jarang ikut melolong layaknya binatang buas itu.