4 Konsep Arus Baru Ekonomi Ma'ruf Amin

13 November 2018 22:55 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Cawapres no urut 1, Ma'ruf Amin. (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Cawapres no urut 1, Ma'ruf Amin. (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
ADVERTISEMENT
Cawapres nomor urut 01 Ma'ruf Amin berbicara mengenai masalah ekonomi bangsa. Menurutnya, kondisi ekonomi saat ini mengalami pembaruan arus. Ma'ruf mengaku memiliki 4 konsep mengenai arus baru ekonomi itu.
ADVERTISEMENT
Menurut Ma'ruf, arus baru ekonomi harus mengamalkan sila ke-5 Pancasila, yakni keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Dengan konsep ini, Ma'ruf yakin berbagai kesenjangan atau disparitas ekonomi rakyat dapat teratasi.
"Ini merupakan ekonomi yang berkeadilan, ekonomi kerakyatan, ekonomi keumatan untuk menghilangkan berbagai kesenjangan disparitas baik antara kaya-miskin, antara pusat-daerah, antara satu daerah dengan daerah lain. Juga untuk menghilangkan disparitas antara produk-produk nasional dengan produk luar," jelas Ma'ruf di Hotel Sahid, Sudirman, Jakarta, Selasa (13/11) malam.
Ilustrasi Pertumbuhan Ekonomi (Foto: Ingram Publishing/Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Pertumbuhan Ekonomi (Foto: Ingram Publishing/Thinkstock)
Lebih lanjut, Ma'ruf menjelaskan, arus baru ekonomi juga harus mengedepankan ekonomi keumatan atau kerakyatan. Sebab, menurut Ma'ruf, kekuatan utama dari ekonomi Indonesia berada di tangan rakyat. Oleh karena itu, Ma'ruf mendorong adanya redistribusi bahan dan sumber daya kepada rakyat.
ADVERTISEMENT
"Kita harus membangun ekonomi dari bawah. Ekonomi keumatan, ekonomi kerakyatan karena bagian terbesar bangsa ini adalah umat kalau umatnya kuat (ekonomi) bisa kuat. Makanya dibutuhkan redistribusi aset supaya masyarakat memperoleh akses bahan yang selama ini hanya dikuasai segelintir elite," terangnya.
Gedung perkantoran di Jakarta. (Foto: ANTARA/Indrianto Eko Suwarso)
zoom-in-whitePerbesar
Gedung perkantoran di Jakarta. (Foto: ANTARA/Indrianto Eko Suwarso)
Selain itu, Ma'ruf menjelaskan, arus baru ekonomi harus memuat konsep kemitraan antar sesama pengusaha. Tujuan dari konsep ini, kata Ma'ruf, untuk menguatkan kekuatan ekonomi pengusaha yang memiliki sumber ekonomi yang rendah.
"Kemitraan ini dengan mengkolaborasi antara pengusaha, antara pengusaha yang lemah dengan yang kuat. Bukan harus melemahkan yang kuat tetapi menguatkan yang lemah, sehingga terjadi penguatan-penguatan, baik yang kuat juga yang lemah sama-sama kuat," ungkapnya.
Terakhir, Ma'ruf mengatakan, arus baru ekonomi harus memiliki semangat juang. Menurutnya, bangsa Indonesia sejatinya memiliki semangat juang yang tinggi yaitu optimisme, bukan pesimisme. Hal ini dapat dibuktikan dalam ajang Asian Games 2018 yang dapat menorehkan prestasi tertingginya.
ADVERTISEMENT
"Tanpa semangat kita tak akan bisa berjaya. Ternyata bangsa Indonesia ini kalau spirit dipacu dia bisa mengalahkan bangsa. terbukti dari Asian Games semula ditargetkan hanya memperoleh medali 16-17 dan rankingnya 13, tapi karena fighting spirit dipacu menjadi 30 medali," pungkasnya.