Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.87.1
5 Fakta Penyerangan Gereja Bedog oleh Pria Berparang
11 Februari 2018 13:33 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
ADVERTISEMENT
Penyerangan gereja terjadi di Gereja Santa Lidwina Stasi Bedog, Sleman, Yogyakarta Minggu (11/2). Penyerangan itu dilakukan saat aktivitas misa pagi berlangsung sekitar pukul 07.45 WIB.
ADVERTISEMENT
Pelaku penyerangan yang bernama Suliyono masuk ke dalam gereja sambil membawa parang menyerang jemaat yang tengah beribadah. Empat orang menjadi korban dalam penyerangan ini termasuk Romo Karl Edmund Pier yang sedang memimpin misa.
Korban lain merupakan umat yaitu Yohanes Trianto (38 tahun) yang berasal dari Desa Nusupan, Yogyakarta. Kemudian, Mukarto yang merupakan seorang dosen di Universitas Sanata Dharma. Korban terakhir yaitu Budiono yang terluka di bagian kepala dan punggung.
kumparan (kumparan.com) merangkum sejumlah fakta terkait penyerangan yang terjadi di Gereja Santa Lidwina Bedog, Sleman, Yogyakarta, sebagai berikut :
1. Pelaku seorang warga Banyuwangi
Pelaku penyerangan Gereja Santa Lidwina diketahui merupakan seorang warga asal Banyuwangi, Jawa Timur.
"Nama pelaku Suliyono, di warga Banyuwangi," kata Kapolres Sleman AKBP Firman Lukmanul di lokasi, Minggu (11/2).
ADVERTISEMENT
Ia juga menemukan paspor yang dibawa Suliyono. Namun ia belum bisa memastikan, apakah motif Suliyono melakukan aksinya terkait dengan terorisme. Hingga saat ini kepolisian masih mendalami motif Suliyono melakukan aksi penyerangan yang melukai empat orang korban tersebut.
2. Polisi tembak pelaku
Pelaku penyerangan, Suliyono saat ini sudah diamankan oleh pihak kepolisian. Menurut pengurus gereja, Suliyono berhasil dilumpuhkan oleh polisi setelah mendapat laporan dari jemaat.
"Ada dua orang lari (melapor) ke pospol. Kemudian polisi datang, pelaku ditembak sama polisi," ujar Rita, pengurus Gereja Santa Lidwinia.
Rita menyebut sekitar pukul 07.45 WIB, Suliyono menyerang jemaat bernama Budijono yang sedang berada di depan bersama seorang anak kecil. Pelaku kemudian lari ke dalam menuju altar dan menyerang Romo Prier yang sedang memimpin misa.
ADVERTISEMENT
Kabid Humas Polda Yogyakarta, AKBP Yulianto menyebut, saat ini pelaku masih hidup. "Tadi informasinya (pelaku) masih hidup," ujar Yulianto saat dikonfirmasi, Minggu (11/2).
3. Rusak patung Yesus dan Bunda Maria
Tidak hanya menyerang orang-orang di dalam gereja, Suliyono juga merusak patung-patung di dalam gereja. Berdasarkan laporan polisi yang diterima pengurus gereja, Suliyono kemudian mengayun-anyunkan parang dan merusak patung Yesus serta Bunda Maria yang berada di sisi kiri dan kanan altar.
Akibat penyerangan tersebut, patung Yesus dan Bunda Maria putus. Tak hanya itu, Suliyono juga merusak altar misa serta kursi dan bunga-bunga yang memenuhi altar.
Usai merusak patung, Suliyono masih mengayun-ayunkan parangnya. Umat sudah meninggalkan gereja. Anggota polisi, Aiptu Munir, mencoba bernegosiasi dengan Suliyono untuk menyerahkan diri. Namun, ia malah menyerang petugas hingga akhirnya polisi melepaskan tembakan yang mengenai perutnya.
ADVERTISEMENT
4. Romo dioperasi di bagian kepala
Romo Karl Edmund Prier menjadi satu dari empat korban terluka dalam serangan ke Gereja Lidwina Stasi Bedog. Romo Karl Edmund Prier diserang di bagian kepala dan bahu sebelah kiri.
Seorang saksi mata yang juga mengikuti misa, Sukatno, bercerita, pelaku menyerang romo setelah melukai beberapa umat.
"Pelaku menyerang romo, sekarang romo dirujuk ke Rumah Sakit Panti Rapih. Diserang di kepala dan bahu sebelah kiri," ujar Sukatno di Gereja Bedog, Yogyakarta, Minggu (11/2).
Akibat luka ini, Romo Prier harus dioperasi. "Kondisi romo baik-baik saja tapi harus dioperasi, jam 11 ini romo dioperasi," lanjutnya.
Sukatno yang saat kejadian tengah menjadi petugas misa mengatakan Romo Prier akan menjalani operasi di bagian kepala. Sebab, ia mengalami perdarahan otak. "Jadi operasinya untuk mengeluarkan darah yang ada di otak," ujarnya.
ADVERTISEMENT
5. Polisi pastikan Gereja Bedog dalam kondisi aman
Tidak lama setelah insiden penyerangan di Gereja Bedog, Sleman, Yogyakarta, polisi berhasil meringkus seorang pelaku yang bernama Suliyono. Kabid Humas Polda Yogyakarta AKBP Yulianto menyebut, saat ini gereja tersebut aman. Dia meminta para warga untuk tidak panik dan membuat suasana semakin gaduh.
"Yang jelas aman. Tidak perlu peningkatan pengamanan," kata Yulianto saat berbincang dengan kumparan (kumparan.com), Minggu (11/2).
Yulianto menyebut sejauh ini polisi hanya mengamankan satu orang pelaku bernama Suliyono. Saat ini dia masih dirawat di RS UGM.