Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
5 Fakta Terkait Longsor di Dekat Bandara Soekarno-Hatta
6 Februari 2018 11:37 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
ADVERTISEMENT
Jalan Perimeter Selatan, Tangerang, yang mengarah ke Bandara Soekarno-Hatta longsor pada Senin (5/2) sekitar pukul 17.00 WIB. Dalam peristiwa nahas tersebut, longsor menimpa sebuah mobil yang sedang melewati jalan tersebut.
ADVERTISEMENT
Dua orang menjadi korban dalam insiden longsor tersebut. Keduanya berhasil dievakuasi oleh petugas gabungan dari Polri, Basarnas, Angkasa Pura II dan PT KAI.
Namun salah seorang korban meninggal dunia di RS Mayapada, Tangerang. Sementara satu orang lainnya di RS Siloam, Karawaci.
kumparan (kumparan.com) merangkum lima fakta terkait longsor yang terjadi di jalur tersebut.
1. Dinding Jalan Perimeter roboh saat kereta lewat
Dinding Jalan Perimeter Selatan, Tangerang roboh sesaat setelah kereta bandara melintas. Seorang saksi mata yang bernama Benny, menceritakan detik-detik peristiwa nahas itu terjadi.
Benny merupakan pegawai Bandara Soekarno-Hatta. Saat longsor terjadi, Benny sedang dalam perjalanan kembali usai mengantar seseorang ke salah satu terminal penerbangan.
Begitu melintas di terowongan, dirinya sempat merasa getaran bersamaan dengan kereta bandara yang melintas di atas terowongan.
ADVERTISEMENT
"Getarannya cukup kuat, tiba-tiba tembok roboh," kata Benny kepada kumparan (kumparan.com) di lokasi kejadian.
2. Kereta bandara berhenti beroperasi
Akibat longsor yang terjadi di Jalan Perimeter Selatan, Tangerang, operasional kereta bandara diberhentikan beberapa saat setelah kejadian.
Hingga hari Selasa (6/2), belum dipastikan kapan kereta bandara akan kembali beroperasi. Hal itu disampaikan PT Railink melalui akun Twitter resminya @RailinkARS pada Selasa (6/2).
"Selamat pagi, Travellers. Perjalanan KA Bandara Soetta Selasa, 6 Februari 2018 belum beroperasi untuk batas waktu yang belum ditentukan," tulis @RailinkARS, Selasa (6/2).
PT Railink memang belum menyebutkan sampai kapan Kereta Bandara tidak dapat beroperasi. Informasi selanjutkan akan disampaikan selanjutnya.
"Maaf atas ketidaknyamanannya. Terima kasih," demikian penjelasan Railink.
3. Proses evakuasi korban berlangsung selama 10 dan 14 jam
ADVERTISEMENT
Proses evakuasi korban longsor di dekat Bandara Soekarno-Hatta dilakukan oleh petugas gabungan. Evakuasi dibantu oleh tiga alat berat. Alat berat tersebut datang dalam tiga tahap.
Setelah 10 jam tertimbun longsor, tepatnya pukul 03.00 WIB, korban pertama akhirnya berhasil dievakuasi. Korban yang bernama Dianti Dyah Ayu Cahyani Putri atau Putri langsung dilarikan ke RSUD Tangerang. Setelahnya Putri lalu dirujuk ke RS Mayapada untuk penanganan lebih lanjut.
Namun, pada Selasa (6/2) sekitar pukul 06.45 WIB, Putri dinyatakan meninggal dunia.
Sementara korban kedua yang bernama Muthmainnah berhasil dievakuasi setelah 14 jam tertimbun longsor sekitar pukul 07.00 WIB. Hingga saat ini Muthmainnah masih dirawat di RS Siloam Karawaci Tangerang.
4. Korban tewas adalah karyawan GMF
ADVERTISEMENT
Dianti Dyah Ayu Cahyani Putri atau Putri merupakan karyawan PT GMF AeroAsia. Ia adalah karyawan di bagian Trainee for Financial Analyst.
Saat longsor terjadi, Putri tengah mengendarai mobil Honda Brio A 1567 AS bersama rekannya yang juga menjadi korban, Muthmainnah. Saat itu Putri baru saja pulang kantor menuju rumahnya yang berada di Serang.
Menurut penjelasan pihak GMF, wanita berusia 24 tahun ini mengalami patah tulang besar di paha dan trauma leher.
5. Jenazah korban dimakamkan di Serang
Dianti Dyah Ayu Cahyani Putri (24), korban longsor di Jalan Perimeter Selatan, Tangerang, meninggal dunia di RS Mayapada setelah berhasil dievakuasi pada Selasa (6/2). Dari rumah sakit, jenazah Putri segera dibawa ke rumah duka.
ADVERTISEMENT
"Jenazah akan disemayamkan di rumah duka di Serang, Banten," ujar VP Corporate Secretary PT GMF AeroAsia, M. Arif Faisal, dalam keterangan tertulis yang diterima kumparan (kumparan.com), Selasa (6/2).
Manajemen GMF akan bertanggung jawab kepada kedua korban, dan akan menanggung penuh seluruh biaya perawatan dan diberikan fasilitas yang terbaik.