6 Fakta Kecelakaan Beruntun di Tol Cipali yang Tewaskan 12 Orang

18 Juni 2019 5:05 WIB
Petugas Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) melakukan identifikasi bus Safari Lux Salatiga yang mengalami kecelakaan di tol Cipali KM 151. Foto: ANTARA FOTO/Dedhez Anggara
zoom-in-whitePerbesar
Petugas Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) melakukan identifikasi bus Safari Lux Salatiga yang mengalami kecelakaan di tol Cipali KM 151. Foto: ANTARA FOTO/Dedhez Anggara
ADVERTISEMENT
Kecelakaan maut terjadi di Tol Cipali KM 150, Majalengka, Jawa Barat, pada Senin (17/6), sekitar pukul 01.00 WIB. Kecelakaan beruntun itu berakibat 12 orang tewas dan belasan lainnya luka-luka.
ADVERTISEMENT
kumparan merangkum sejumlah fakta terkait kecelakaan beruntun yang terjadi di Tol Cipali KM 150, sebagai berikut:
1. Libatkan empat kendaraan berbeda
Sekitar pukul 01.00 WIB, Bus Safari bernomor polisi H 1469 melintas di KM 150+900 yang mengarah dari Jakarta menuju Cirebon, Jawa Barat. Kendaraan itu tiba-tiba masuk ke pembatas dengan jalur berlawanan.
Setelah melewati median jalan, bus masuk ke jalur yang berlawanan dan mulai menabrak kendaraan lain. Mobil Innova bernomor polisi B 168 DIL jadi kendaraan pertama yang ditabrak. Kemudian, bus menabrak mobil Xpander dan satu unit truk bernomor polisi R 1436 ZA.
2. 12 Orang Tewas dari tiga kendaraan yang berbeda
Kecelakaan beruntun ini mengakibatkan 12 orang tewas. Korban terbanyak merupakan penumpang di Xpander, yakni 6 orang. Tiga korban lainnya penumpang Innova, dan 3 lainnya penumpang bus, termasuk sopir, Roni Martapumbolon.
ADVERTISEMENT
"Kecelakaan lalu lintas tabrakan beruntun di wilayah Majalengka KM 150+900 Jalur B Tol Cipali. 12 meninggal, 2 orang luka berat dan 10 luka ringan," kata Kapolres Majalengka AKBP Mariyono dalam keterangan tertulis, Senin (17/5).
Berikut identitas korban tewas akibat kecelakaan maut di Tol Cipali.
Xpander
1. Rapi (22) alamat Cipinang, Bekasi.
2. Heruman (59) alamat Teluk Pucung, Bekasi.
3. Reza (22) alamat Teluk Pucung, Bekasi.
4. Aditya (22) alamat Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
5. Dafa (19) alamat Cipinang, Bekasi.
6. M Rifan Herlambang (22) alamat Bekasi.
Bus
1. Roni Martapumbolon (37) alamat Kondang Manis, Karang Anyar. (Sopir)
2. Yulianto (21) alamat Kesongo, Tuntang, Semarang.
3. Seorang perempuan masih diidentifikasi.
ADVERTISEMENT
Innova
1. Uki (45) alamat Tegal.
2. Muamar (37) alamat Tegal.
3. Daryono (37) alamat Tegal.
Mobil Mitsubishi Xpander yang ringsek ditimpa bus Safari dalam kecelakaan di Tol Cipali Km 150, Senin (17/6/2019) dinihari. Foto: Nurcholis Basyari
3. Kecelakaan diduga karena penumpang ambil alih kemudi
Polisi sempat menduga sopir mengantuk jadi pemicu terjadinya kecelakaan. Namun, dari perkembangan penyelidikan, ditemukan fakta baru bahwa penyebab kecelakaan diduga karena ada penyerangan dari penumpang ke sopir.
Hal ini terungkap dari salah satu penumpang yang duduk tepat di belakang sopir. Amsor dan sopir bus sempat cekcok sampai akhirnya kecelakaan terjadi.
"Seorang penumpang bernama Amsor memaksa sopir untuk berhenti dengan cara mengambil alih secara paksa kemudi tersebut. Kemudian terjadi perdebatan dengan pengemudi sehinggga pengemudi kendaraan bus hilang kendali ke kanan selanjutnya menyeberang dan terjadi kecelakaan," kata Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Pol Trunoyudo dalam keterangannya, Senin (17/6).
ADVERTISEMENT
Kapolda Jawa Barat, Irjen Pol. Rudy Sufahriadi, memastikan sopir tidak dalam keadaan mengantuk saat kecelakaan terjadi.
"Tidak, sopir tidak mengantuk,” kata Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Rudy Sufahriadi kepada wartawan usai meninjau korban kecelakaan di RS Lumbon Cirebon, Jawa Barat, Senin (17/6).
Kapolda Jawa Barat Irjen Rudy Sufahriadi di Puri Cikeas. Foto: Humas Polres Bogor
4. Penumpang serang Sopir karena Akan Dibunuh
Amsor, penumpang Bus Safari yang diduga menyerang sopir, mengaku mendengar percakapan sopir dengan kernet melalui telepon. Isinya, kata Amsor, adalah rencana pembunuhan terhadap dirinya.
Hal itu diungkapkan oleh Kapolda Jawa Barat, Irjen Pol. Rudy Sufahriadi usai meninjau korban kecelakaan di RS Lumbon Cirebon, Jawa Barat.
"Kondisinya terluka, sopir meninggal dunia. Si Amsor dirawat di sini (RS Lumbon Cirebon) pasti harus menjadi tersangka,” ujar Rudy.
ADVERTISEMENT
5. Polisi tes urine dan kejiwaan Amsor
Untuk pemeriksaan lebih lanjut, polisi kemudian memeriksa urine Amsor. Hasilnya negatif. Hal ini untuk mengetahui penyerangan itu berkaitan dengan pengaruh narkoba atau tidak.
"Kami mulai harus melakukan pemeriksaan (Amsor), jadi kita cek urine. Hasil urinenya negatif, tapi yang pasti penyebab kecelakaan, dia yang berusaha mengambil alih kemudi dan menyerang sopir yang mengemudi," kata Kapolda Jawa Barat Irjen Pol. Rudy Sufahriadi.
Selain itu, polisi juga akan melalukan tes kejiwaan kepada Amsor. "Ini pasti ada sesuatu yang harus didalami, terutama akan melakukan tes kejiwaan terhadap Amsor ini," ucap dia.
Kondisi mobil Xpander yang mengalami kecelakaan di Tol Cipali. Foto: Dok. Istimewa
6. Amsor dan Sopir Bus Tak saling Kenal
Polisi masih mendalami motif penyerangan Amsor kepada sopir bus Safari, Roni Martapumbolon, yang terlibat kecelakaan maut di Tol Cipali. Dari keterangan awal, Amsor dan Roni tidak saling kenal.
ADVERTISEMENT
“Nggak ada masalah, hanya penumpang biasa,” kata Dirgakumdu Korlantas Polri, Brigjen Pol Pujiono Dulrahman, kepada kumparan, Senin (17/6).
Kapolda Jawa Barat Irjen Rudy Sufahriadi menjenguk Amsor, tersangka penyerangan sopir bus Safari, di RS Mitra Plumbon Cirebon, Senin (17/6/2019). Foto: (Dok Istimewa)