Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
6 Jenderal TNI di Lingkaran Presiden Jokowi
17 Januari 2018 14:23 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:12 WIB
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo melantik empat pejabat baru hari ini, Rabu (17/1). Dua pejabat yang dilantik di antaranya berasal dari purnawirawan Jenderal TNI angkatan Darat.
ADVERTISEMENT
Kedua pejabat yang berasal dari kalangan jenderal itu adalah Agum Gumelar dan mantan Panglima TNI Jenderal Purnawirawan Moeldoko. Moeldoko sendiri dilantik menjadi Kepala Kantor Staf Presiden, sementara Agum Gumelar diangkat menjadi anggota Wantimpres.
Dilantiknya dua pejabat baru tersebut, menambah daftar nama jenderal di lingkaran Jokowi. Jokowi sendiri sempat menanggapi banyaknya jenderal yang kini berada di dekatnya.
"Kan bagus," kata Jokowi, singkat, di Istana Merdeka, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (17/1).
Kehadiran Moeldoko dan Agum Gumelar, menjadikan setidaknya ada 6 jenderal yang kini mendapatkan posisi penting di lingkarang sang Presiden. Siapa saja?
1. Moeldoko
Moeldoko merupakan pria kelahiran Kediri, 8 Juli 1957. Ia lulusan terbaik Akabri tahun 1978.
ADVERTISEMENT
Jenderal Purnawirawan ini pernah menjabat sebagai Panglima TNI periode 2013-2015. Ia juga sempat menjabat sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat pada tahun 2013 selama 3 bulan saja. Jabatan Moeldoko sebagai KSAD, disebut-sebut sebagai jabatan terpendek sepanjang sejarah militer di Indonesia.
Karier Militer Moeldoko juga tak hanya berhenti di situ saja. Sebelumnya, ia sempat menjabat sebagai Wakil Gubernur Lemhanas tahun 2011-2013, dan Wakil KSAD di tahun 2013.
Tak hanya berkarier di dunia militer, Moeldoko juga sempat menjajal kariernya di dunia politik. Saat ini, Moeldoko diketahui menjadi Wakil Ketua Umum Partai Hanura sejak tahun 2017.
2. Agum Gumelar
Jenderal TNI Purnawirawan Agum Gumelar lahir di Tasikmalaya 17 Desember 1945. Ia mengawali karier militernya sebagai Gubernur Lemhanas pada tahun 1998-1999.
ADVERTISEMENT
Sepanjang kariernya, Agum Gumelar tercatat 4 kali diangkat menjadi menteri sejak tahun 1999. Ia menjabat sebagai Menteri Perhubungan Kabinet Persatuan Nasional (1999-2000); Menteri Perhubungan dan Telekomunikasi Kabinet Persatuan Nasional (2000); Menteri Koordinator Politik, Sosial dan Keamanan Kabinet Persatuan Nasional (2001); dan Menteri Perhubungan Kabinet Gotong Royong (2001-2004).
Dalam Pilpres yang digelar tahun 2004, Agum Gumelar sempat dicalonkan menjadi wakil Presiden oleh PPP. Ia saat itu dipasangkan dengan Hamzah Haz sebagai calon presiden.
Tahun 2008, Agum sempat dicalonkan menjadi Gubernur Jawa Barat bersama dengan Nu'man Abdul Hakim. Namun gagal, lantaran gagal meraup suara terbanyak.
3. Luhut Binsar Panjaitan
Jenderal Purnawirawan Luhut Binsar Panjaitan saat ini menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Indonesia. Selama Jokowi menjabat sebagai presiden, Luhut merupakan salah satu orang yang beberapa kali diangkat menjadi pejabat di lingkungan Istana. Sudah menjadi rahasia umum bahwa Luhut adalah orang dekat Jokowi.
ADVERTISEMENT
Luhut sempat diangkat menjadi Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) pada RI pada tahun 2014-2015. Setelahnya, ia kemudian diangkat menjadi Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, Dan Keamanan RI pada 2015-2016.
Sebelum era Jokowi, Luhut juga sempat menjadi Menteri Perdagangan dan Industri Republik Indonesia di masa kepemimpinan Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
4. Wiranto
Jenderal Purnawirawan TNI Wiranto saat ini menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) di Kabinet Kerja. Wiranto juga merupakan salah satu jenderal yang di era Orde Baru. Saat itu, Wiranto menjabat sebagai Menteri Pertahanan dan Keamanan Indonesia.
Sebelum menjadi menteri di era Soeharto, Wiranto juga sempat menjabat sebagai Panglima ABRI--yang saat ini bernama Panglima TNI--di tahun 1998-1999.
ADVERTISEMENT
Tak puas berkarier di dunia militer, Wiranto juga sempat beberapa kali maju dalam laga Pilpres. Sebut saja, di tahun 2004, ia maju sebagai calon presiden bersama dengan pasangannya Salahuddin Wahid, yang diusung oleh Partai Golkar. Namun, usahanya untuk menjadi RI-1 gagal lantaran mendapat urutan ketiga, di putaran pertama Pilpres 2004.
Untuk memantapkan kariernya di dunia politik, tahun 2006 Wiranto membentuk sebuah partai yang diberi nama Partai Hanura. Kemudian, di tahun 2009, ia kembali mencoba peruntungannya untuk maju di kancah Pilpres. Saat itu, ia maju sebagai calon wakil presiden, di mana Jusuf Kalla menjadi calon presidennya. Keduanya diusung oleh Partai Golkar dan Hanura.
5. Ryamizard Ryacudu
Ryamizard merupakan Jenderal Purnawirawan TNI kelahiran Palembang, 21 April 1950. Kariernya di dunia militer mulai terlihat saat ia menjabat sebagai Pangkostrad TNI periode 2000 sampai 2002.
ADVERTISEMENT
Di Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Ryamizard sempat dicalonkan menjadi Panglima TNI. Namun gagal lantaran Ryamizard dianggap sebagai orang dekat dari Megawati Soekarno Putri.
Saat ini, Ryamizard menjabat sebagai Menteri Pertahanan Indonesia sejak tahun 2014.
6. Subagyo Hadi Siswoyo
Jenderal TNI Purnawirawan Subagyo Hadi Siswoyo saat ini menjabat sebagai Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres). Ia mengemban jabatan tersebut sejak tahun 2015.
Tak banyak yang mengetahui riwayat karier militer Soebagyo. Meski tak memiliki riwayat karier militer yang panjang, namun Soebagyo sempat beberapa kali mendapat jabatan yang strategis.
Di era Soeharto, Subagyo pernah menjabat sebagai Komandan Paspampres. Akibat kariernya itu, ia kemudian dipilih untuk menjadi Wakil Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD). Kemudian, di tahun 1998, Subagyo diangkat menjadi KSAD oleh Soeharto selama setahun.
ADVERTISEMENT
Live Update