Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Korban tewas akibat topan Hagibis di Jepang bertambah menjadi tujuh orang. Sementara itu 15 orang dilaporkan masih hilang. Jutaan orang terpaksa mengungsi ketika topan itu mengamuk di pulau utama Jepang.
ADVERTISEMENT
Topan Hagibis atau "kencang" dalam bahasa tagalog Filipina menghantam Jepang pada Sabtu (12/10). Topan terkuat dalam 60 tahun ini berkurang kekuatannya pada Minggu pagi (13/10) di Tokyo dan diperkirakan akan berlalu ke lautan pada Minggu malam setelah melewati pulau Hokkaido.
Pemerintah telah memerintahkan evakuasi lebih dari 6 juta orang di seluruh Jepang. Sejauh ini, 100 orang dilaporkan terluka akibat angin kencang dan banjir akibat Hagibis.
Diberitakan Reuters yang mengutip NHK, Tujuh orang yang tewas berasal dari prefektur Chiba, Gunma, Kanagawa, dan Fukushima di sekeliling Tokyo. Salah satu di antara mereka adalah pria berusia 60 tahun yang ditemukan tewas di apartemennya yang terendam banjir. Sebanyak 15 orang masih belum ditemukan.
Sekitar 425 ribu rumah mati listrik di seluruh Jepang. Hujan deras menyebabkan air sungai meluap, menyebabkan banjir di sebagian Fukushima dan Nagano. Rumah-rumah dan persawahan terendam, warga banyak yang terpaksa lari ke atap rumah mereka.
ADVERTISEMENT
Di Tokyo, transportasi kembali menggeliat. Kereta cepat Shinkansen dan kereta bawah tanah di Tokyo sudah mulai beroperasi pada Minggu. Namun bandara Haneda dan Narita masih belum melayani operasional pendaratan dan penerbangan pesawat, akibatnya ribuan penerbangan dibatalkan.
Pertandingan Piala Dunia Rugby Namibia vs Kanada di Kamaishi dibatalkan pada Minggu. Namun pertandingan Jepang vs Skotlandia tetap akan berlangsung. Sebelumnya pada Sabtu, dua pertandingan dibatalkan karena Hagibis.