Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Bambang Soesatyo (Golkar) hampir dipastikan melangkah mulus sebagai Ketua MPR periode 2019-2024. Pria yang akrab disapa Bamsoet yang bersaing dengan Ahmad Muzahi (Gerindra) untuk memperebutkan posisi Ketua MPR ini sudah mengantongi dukungan 9 dari 10 fraksi di MPR RI.
ADVERTISEMENT
Dalam rapat gabungan seluruh fraksi, satu per satu menyatakan dukungannya kepada Bamsoet. Sejak awal, dukungan dari PDIP, NasDem, Golkar, PPP, hingga PKB mulus dipastikan ke Bamsoet, sehingga mendapat total 349 suara.
"Kalau dilihat dari kekuatan mayoritas, maka Pak Bamsoet yang sudah didukung oleh beberapa fraksi yang sudah menguasai mayoritas suara di MPR," kata Ketua Fraksi NasDem MPR Johnny G Plate di Gedung Nusantara, Senayan, Jakarta, Kamis (3/10)
Proses penentuan dukungan berlanjut dalam rapat konsultasi dan gabungan bersama fraksi DPR dan DPD, untuk menetapkan 10 nama pimpinan MPR.
Proses musyawarah pimpinan berlangsung sejak pukul 14.00 WIB. Semakin menjelang malam, peta dukungan pun mulai terlihat.
Beberapa partai oposisi seperti PAN, Demokrat, dan PKS yang awalnya diperkirakan mendukung Muzani, jelang akhir rapat justru memutuskan dukungan berlabuh ke Bamsoet.
ADVERTISEMENT
Jika dikalkulasi, awalnya kekuatan Muzani dengan dukungan ketiga partai eks Koalisi Adil Makmur itu berjumlah 226 suara. Sementara DPD berdiri sendiri dengan 136 suara. Untuk PKS, keputusan mendukung Bamsoet disampaikan pimpinan MPR dari PKS, Hidayat Nur Wahid, di sela-sela skors lobi.
Alasannya, PKS menghormati keputusan fraksi koalisi pemerintah yang sebelumnya setuju menambah pimpinan MPR menjadi 10 orang. Ia meyakini 10 orang yang menjadi pimpinan MPR itu akan mengokohkan prinsip kelembagaan MPR sebagai lembaga permusyawaratan.
"Semangat untuk menghormati kebijakan, untuk mengambil keputusan, untuk menghadirkan perubahan, untuk memunculkan permusyawaratan dan permufakatan. Maka PKS bisa menerima usulan untuk mendukung Pak Bambang Soesatyo sebagai calon ketua MPR," ucap Hidayat.
Begitu juga dengan PAN. Sekretaris Fraksi MPR dari PAN, Saleh Partaonan Daulay, menyebut partainya cenderung mendukung Bamsoet. Meski, saat itu lobi-lobi antarfraksi masih berlangsung.
ADVERTISEMENT
"Jadi kalau PAN itu sejauh ini kelihatannya kecenderungannya itu ke Bambang Soesatyo," ucap Saleh.
Di akhir-akhir proses lobi, akhirnya PAN, Demokrat, dan PKS memutuskan pilihan kepada Bamsoet. Total sudah 8 fraksi yang mendukung Bamsoet.
Di menit akhir, keputusan mengejutkan datang dari DPD. Lewat surat dukungan resmi berkop DPD, tertulis mereka sepakat mendukung Bamsoet dan Fadel Muhammad sebagai pimpinan MPR dari unsur DPD.
Walhasil, tinggal Gerindra yang kini sendirian. Mereka tetap dengan sikapnya, bersikeras mengusung Muzani sebagai Ketua MPR.
Dengan begitu, kini suara Gerindra kini hanya 78 kursi. Sementara yang mendukung Bamsoet sebanyak 633 suara. Gerindra tetap ngotot tak ingin musyawarah mufakat. Sehingga, mereka mendorong proses dilanjutkan dengan mekanisme voting.
ADVERTISEMENT
"Kalau mekanisme musyawarah mufakat kita dipaksa untuk menyetujui ketua yang bukan kita inginkan, maka kami pun tetap ingin Ketua MPR diajukan oleh Gerindra. Kalau mau dilakukan dengan musyawarah mufakat, kami setuju. Tapi jika ini tidak dikehendaki, ya kita voting saja," ungkap Muzani.
Namun, jika dilihat dari kantong suara, hasilnya sudah jelas Muzani tak akan bisa menang dari Bamsoet. Rencananya, jika tercapai kesepakatan, paripurna pelantikan pimpinan MPR dilaksanakan pukul 19.00 WIB.