Acara BEM di UIN Suska Riau yang Kritisi Pemerintah Dibubarkan Massa

3 November 2018 12:09 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Sebuah acara BEM di UIN Sultan Syarif Kasim (Suska) Riau pada Sabtu (3/11) pagi dibubarkan oleh sejumlah massa tak dikenal. Korpus BEM Seluruh Indonesia (SI) Fauzul, yang menjadi pembicara dalam acara itu, mengungkapkan massa tak dikenal itu mengambil mic saat diadakannya orasi.
ADVERTISEMENT
"Saya belum sempat orasi selaku Korpus BEM SI, itu sudah dilakukan persekusi, jadi micnya diambil, disabotase," kata Fauzul saat dihubungi kumparan, Sabtu (3/11) siang.
Dia menceritakan awalnya acara BEM tersebut dimulai dengan pelantikan pengurus BEM fakultas di UIN Suska. Ia bersama tiga orang lainnya, Presma Universitas Riau Randi, Presma STiami Rivaldi, dan mantan Presma Undip Jadug, diundang menjadi pembicara.
"Kita ini diundang ngisi materi di UIN Suska tentang generasi muda milenial dan pemimpin yang mengharumkan bangsa. Jadi kita ngisi materi," ujar Fauzul.
Keempat pembicara itu lalu melakukan orasi secara bergantian, mulai dari Jadug dan Rivaldi. Akan tetapi saat Randi gantian memberikan orasi yang membicarakan soal kepemimpinan hingga kondisi negara, seseorang tak dikenal merebut mic.
ADVERTISEMENT
"Banner-banner di situ (juga) dipukuli," jelasnya.
Saat ini, Fauzul menyatakan bahwa situasi belum kondusif. Sebab masih ada massa yang mengepung dan menuntut acara dibubarkan. Ia belum mengetahui adanya keberadaan polisi di lokasi acara.
"Kita masih belum tahu itu siapa, tapi kita anggap orang tak bertanggungjawab. Ini panitia masih mengamankan kita di ruangan, dan di luar mereka masih berkumpul," ujarnya.
Belakangan kasus pembubaran diskusi yang digelar di kampus ekonomi ini dimediasi pihak rektorat. Acara akhirnya dibubarkan. Dan ternyata pembubaran ini karena acara yang digelar tak mengundang salah satu pengurus BEM kampus.
Akibatnya beberapa orang mahasiswa marah merasa tersinggung tidak diundang. Diskusi sendiri digelar BEM Fakultas Ekonomi, bukan BEM Universitas. Yang diundang perwakilan BEM Undip, Unila, dan lainnya.
Ilustrasi kekerasan (Foto: Pixabay)
ADVERTISEMENT