Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Adelina, Anak Pendiam dan Baik di Mata Keluarga
14 Februari 2018 17:49 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
ADVERTISEMENT
Kisah TKW Indonesia Adelina yang disiksa majikannya di Malaysia hingga tewas memang tragis. Perempuan malang itu disiksa dan dipaksa tidur bersama anjing Rottweiler di teras rumah majikannya. Adelina meninggal dunia pada Minggu (11/2).
ADVERTISEMENT
Bernama lengkap Adelina Sau, ia mulai bekerja di Malaysia pada 2015 saat usianya masih 16 tahun. Identitas Adelina pun dipalsukan oleh calo yang mengirimnya ke Malaysia. Sesuai dengan akta lahir, Adelina lahir tahun 1998, bukan tahun 1992 seperti yang tertera di paspornya.
Kepada kumparan (kumparan.com) keluarga Adelina bercerita mengenai sosok perempuan yang memiliki cerita tragis itu.
Sebelum dibawa ke Malaysia, Adelina tinggal bersama kedua orang tuanya di rumah yang berada di Desa Abi, Nusa Tenggara Timur.
"Ada bapaknya, namanya Martin Sau, ada ibunya Yohana Banunaek," kata Ambrosius Kau, paman Adelina.
Adelina sendiri adalah anak kedua dari empat bersaudara.
Selepas lulus dari SD, Ambrosius menyebut Adelina hanya bantu-bantu orang tuanya saja. Adelina tidak melanjutkan sekolah ataupun memiliki aktivitas lain.
ADVERTISEMENT
"Dia kalau di kampung bantu bapaknya di sawah, kadang di kebun. Bantu masak-masak mama di rumah," sebut Ambrosius.
Sedikit terkenang dalam benak Ambrosius, Adelina adalah anak yang baik.
"Dia pendiam, baik, rajin. Dia tidak terlalu tinggi, kulitnya sawo matang, rambutnya keriting, tapi tidak terlalu keriting," kenang dia.
Adelina juga adalah sosok yang rajin beribadah. Menurut pamannya itu, Adelina sering datang ke gereja.
Sewaktu Adelina hilang, keluarga tidak sempat mencari keberadaannya. Adelina dibawa ke Malaysia tanpa seizin orang tuanya. Menurut Yohana, Adelina saat itu direkrut oleh calo asal Kupang yang tidak diketahui namanya.
"Tidak pernah dicari, di kampung jauh dari jangkauan mobil-mobil," terang Ambrosius.
Terlebih lagi, bila menengok kondisi orang tua Adelina, ayahnya sendiri sudah lanjut usia. Dikatakan oleh Ambrosius, ayah Adelina lahir sekitar tahun 1940-an.
ADVERTISEMENT
Kabar kematian Adelina diketahui keluarganya melalui pendeta setempat. Ibu Adelina mengatakan sudah tiga tahun anaknya tidak pernah menghubungi keluarganya.