Adu Kuat Bukti Kubu Jokowi-Prabowo soal Konsultan Asing

7 Februari 2019 7:13 WIB
clock
Diperbarui 21 Maret 2019 0:05 WIB
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jokowi & Prabowo di KPU. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Jokowi & Prabowo di KPU. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
ADVERTISEMENT
Serangan demi serangan dari tim Jokowi ke tim Prabowo semakin kencang. Kali ini, timses Jokowi menuding capres nomor urut 02 Prabowo - Sandi menggunakan konsultan politik asing dalam kampanye di Pilpres 2019.
ADVERTISEMENT
Pernyataan itu dikatakan oleh Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi - Ma’ruf Amin, Hasto Kristiyanto. Hasto pernah menjadi saksi Prabowo menggunakan konsultan asing saat maju di Pilpres 2009. Pada saat itu, Prabowo menjadi cawapres mendampingi Megawati Soekarnoputri. “Bahkan, (Pilpres) tahun 2009 saya menjadi saksi bagaimana Pak Prabowo menggunakan konsultan asing. Dan rekomendasi-rekomendasi sangat dipengaruhi konsultan asing tersebut,” kata Hasto di sela-sela pengukuhan Guru Besar Cornelis Lay di Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, Rabu (6/2).
Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto. Foto: Facebook/Hasto Kristiyanto
Namun, Hasto mengatakan, saat itu Megawati tidak mau mengikuti rekomendasi-rekomendasi yang diterima Prabowo dari konsultan asing. Alasannya, rekomendasi yang disampaikan kadang tak sesuai dengan kultur Indonesia. “Ibu Mega justru membangun kedaulatannya sebagai pemimpin tidak mau mengikuti rekomendasi-rekomendasi itu karena rekomendasi yang disampaikan kadang-kadang tidak sesuai dengan kultur dan karakter kita sebagai bangsa,” ujar dia. Dugaan kubu Prabowo - Sandi menggunakan konsultan asing juga diungkapkan Jokowi. Meski tak secara langsung ditujukan kepada Prabowo, Jokowi menyebut penantangnnya menggunakan metode kampanye propaganda Rusia atau yang dikenal dengan nama The Russian Firehose of The Falsehood. Jokowi menduga, teknik tersebut dipakai oleh Prabowo yang bersumber dari konsultan politik asing yang disewanya. Padahal, metode kampanye dengan penuh kebohongan itu dinilai Jokowi meresahkan rakyat.
ADVERTISEMENT
“Memang teorinya seperti itu. Yang dipakai konsultan asing. Enggak mikir ini memecah belah rakyat atau tidak, enggak mikir mengganggu ketenangan rakyat atau tidak, ini membuat rakyat khawatir atau tidak, enggak peduli,” ucap Jokowi dalam pidatonya di acara pertemuan dengan pengusaha kayu dan mebel di Parbik Gula De Tjolomadoe, Karanganyar, Jawa Tengah, Minggu (3/2). Bahkan tak sekadar tudingan semata, Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf Amin, Erick Thohir mengaku memiliki bukti terkait Prabowo menggunakan konsultan politik asing.
Erick Thohir di acara Kamis Kerja, di Jalan Iskandarsyah, Jakarta Selatan. Foto: Paulina Herasmaranindar/kumparan
"Contoh saja soal konsultan asing. Di media sosial juga sudah ada buktinya keberadaan orang asing di belakang BPN. Propaganda Rusia itu yang dimaksud konsultan asing yang dipakai. Dan kita tahu, beliau tahu konsultannya bukan satu atau dua saja. Dari negara lain juga ada," kata Erick. Pernyataan Jokowi itu, menurut Erick, merupakan caranya untuk menyampaikan data dan fakta. Semuanya itu telah melalui perhitungan yang cermat. Apalagi berdasarkan hasil survei pascadebat, berdasarkan survei dari Lingkaran Survei Indonesia (LSI), undecided voters berada di angka 18 persen. "Intinya menjelaskan ada manfaat jangka pendek dan ada jangka panjang. Sama seperti menanam pohon buah, kan tak ujug-ujug langsung berbuah. Ini yang bagaimana undecided voters perlu dijelaskan. Lalu selanjutnya bagaimana Pak Jokowi akan kembangkan sumber daya manusia kita," jelasnya. Erick menegaskan pihaknya akan terus menyampaikan data dan fakta untuk meluruskan berbagai isu yang tidak benar. Selama ada data dan fakta yang diputarbalikkan, Erick memastikan pihaknya akan menggunakan data sebanyak mungkin untuk meluruskan isu yang ada.
Ketua PP Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak tiba di Ditreskrimsus Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (23/11/2018). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Tudingan ini pun langsung dimentahkan oleh tim Prabowo-Sandi. Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo - Sandi, Dahnil Anzar Simanjuntak, menyindir pernyataan Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi -Ma'ruf Amin, Erick Thohir, yang menyebut media sosial sebagai bukti dan fakta Prabowo - Sandi memakai konsultan asing di Pilpres 2019. Menurut Dahnil, banyak konten di media sosial yang justru merupakan informasi hoaks. “Mas Erick merujuk data-data sosial media yang sumbernya tak jelas dan penuh dengan hoaks. Saran saya Mas Erick dan kawan-kawan rapat dulu supaya menuduh ada konsultan asingnya minimal agak kompaklah,” ujar Dahnil, Rabu (6/2). Selain itu, menurut Dahnil, pernyataan Erick Thohir justru tidak sejalan dengan ucapan Jokowi. Dia mengatakan, Erick tidak mengerti bahwa tudingan Jokowi soal propaganda Rusia berangkat dari teori Firehose of The Falsehood, bukan masalah memakai konsultan asing dari Rusia. Bahkan, Anggota Dewan Pengarah Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Fadli Zon, menantang Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Erick Thohir, untuk membuktikan hal tersebut.
Fadli Zon Foto: Nugroho Sejati/kumparan
ADVERTISEMENT
"Laporkan saja. Apa kata Pak Jokowi, laporkan saja kalau punya bukti. Kalau dia tidak bisa membuktikan, dia penyebar hoaks dan fitnah. Kalau dia tidak bisa buktiin, nanti saya yang laporin dia (ke polisi atau Bawaslu)," ucap Fadli di Rutan Cipinang, Jakarta Timur, Rabu (6/2).
Fadli menyebut, sebenarnya Prabowo-Sandi mau menggunakan konsultan asing. Namun, karena masalah biaya, mereka memutuskan tidak menggunakan jasa konsultan asing. "Tidak ada sama sekali konsultan asing yang kita pakai. Bukan tidak mau, tapi tidak mampu bayar," tegasnya.