Agus Yuda, Sopir Truk 26 Hari Jalan Kaki dari Sidoarjo Bertemu Jokowi

8 Mei 2018 9:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Presiden Joko Widodo akan menerima para pengemudi truk di Istana Negara, Jakarta. Salah satu sopir yang ikut dalam pertemuan itu, ialah Agus Yuda. Agus merupakan sopir truk yang rela berjalan kaki dari Sidoarjo menuju Jakarta untuk bertemu dengan Jokowi.
ADVERTISEMENT
Agus yang mengenakan batik merah ini tampak berjalan bersama dengan sopir lainnya di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta. Agus sudah berjalan selama 26 hari dan akhrinya tiba di Jakarta.
"Informasinya itu dapat hari Sabtu bahwasanya tanggal 8 bisa ditemui oleh Bapak Jokowi," kata Agus di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (8/5).
Agus memang sudah menyiapkan beberapa keluhan dan masukan untuk menjadi bahan pertimbangan Jokowi. Salah satunya soal masih maraknya pungli kepada para sopir truk.
"Masih ada pungli dan premanisme," ungkap Agus.
Agus merasakan sendiri masih banyak pungli di sepanjang jalur pengiriman barang. Tapi, untuk tindakan premanisme dirinya memang belum merasakan sendiri.
"Kalau itu saya sendiri belum merasakan. Tapi melihat dari kiriman-kiriman video dari grup komunitas sopir itu memang seperti itu," imbuh dia.
ADVERTISEMENT
Pria berambut gondrong itu mengatakan, dirinyna bersama para sopir lainnya belum merasa aman ketika mengirim barang ke sejumlah daerah. Pelakunya tak lain komplotan begal hingga oknum petugas tak bertanggung jawab.
"Ya kelompok begal juga, oknum yang enggak bertanggung jawab juga. (Pungli) masih banyak," ujar dia.
Agus menuturkan, para sopir harus menyiapkan uang paling sedikit Rp 3 juta untuk sekali jalan. Uang itu habis untuk memberi para oknum yang menarik pungli.
"Lintas Sumatera itu bisa Rp 3 juta sekali jalan, bolak-balik Rp 6 juta. Ya kita tergantung sama perusahaan, pihak ekspedisi gitu," tambah dia.
Agus akan menggunakan kesempatan bertemu dengan Jokowi untuk menyampaikan keluh kesah ini. Bila diberi kesempatan, keresahan ini akan disampaikan langsung. Tapi, bila tak ada kesempatan, masukan ini akan disampaikan secara tertulis.
ADVERTISEMENT
"Ada yang tertulis dan penambahan sedikit," ucap dia.