Airlangga Klaim Kantongi 92% Suara di Munas Golkar

24 Agustus 2019 21:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Airlangga Hartarto di acara deklarasi Sahabat Muda Airlangga Hartarto. Foto: Efira Tamara/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Airlangga Hartarto di acara deklarasi Sahabat Muda Airlangga Hartarto. Foto: Efira Tamara/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Perebutan kursi ketua umum Partai Golkar tengah memanas. Pasalnya, ada dua kubu yang tengah memperebutkan posisi ketum pada Munas Golkar Desember nanti.
ADVERTISEMENT
Kedua kubu yang tengah berebut kursi itu yakni kubu Ketum Golkar saat ini, Airlangga Hartarto dan Bambang Soesatyo (Bamsoet). Sabtu (24/8), Airlangga Hartarto menghadiri acara deklarasi Sahabat Muda Airlangga Hartarto (SMART).
Dalam acara yang disebut-sebut sebagai pemberian dukungan anak muda Golkar itu, Airlangga mengklaim mengantongi suara 92 persen dalam pemilihan suara ketum Golkar. Ia meminta agar para pendukungnya mengawal 92 persen suara yang diklaimnya itu selama 2 bulan ke depan, sampai ke munas.
"Hari ini sudah 92 persen. Jadi dikawal seluruhnya mana yang solid, mana yang gampang tergoda, mana yang ingin menggoda, Nah, ini harus kita jaga sampai ke munas, kemudian yang kedua, tentunya jaga opini. Jadi kita untuk membuat opini-opini positif dalam 2 bulan ke depan. Siap? Sanggup?" ujar Airlangga dalam acara dukungan SMART di Hotel Four Season, Jakarta, Sabtu (24/8).
ADVERTISEMENT
Dia mengklaim, dari 92 persen pendukungnya dapat diketahui mana yang merupakan pendukung solid atau pendukung yang mudah dipengaruhi. Sehingga dia meminta agar pendukungnya melapor kepada mantan ketua-ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI). Sebab, dia menyebut, mantan ketua KNPI mendukungnya.
"Laporkan kepada ketua-ketua yang pernah menjadi bos KNPI, karena ini saya lihat semua anak buah KNPI semua. Ini kalau enggak anak buahnya Pak Azis ya anak buahnya Pak Dolly. Tidak ada anak buahnya yang lain lagi gak ada. dan ini semua anak buang Airlangga Hartarto," ungkapnya.
Adapun Munas Golkar rencananya akan digelar pada Desember 2019 mendatang. Dalam munas, akan diputuskan siapa yang akan duduk di bangku ketum untuk memimpin Golkar 5 tahun ke depan.
ADVERTISEMENT
"Pertama kita lihat target daripada jadwal yang ada sesuai dengan Munas 2014 di Bali, dan Munas Luar Biasa 2017 di Jakarta, maka jadwal Munas Desember 2019," ungkapnya.
Pemilihan ketum Golkar dilaksanakan dengan sistem pemungutan suara. Jumlah pemilik suara adalah seluruh Ketua DPD I, Ketua DPD II dan 11 ormas sayap Golkar.