Akibat Kericuhan, RS Tarakan Disiagakan Hingga 25 Mei

22 Mei 2019 18:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Massa membakar ban saat kerusuhan terjadi di Jalan Jati Baru Raya, Tanah Abang. Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
zoom-in-whitePerbesar
Massa membakar ban saat kerusuhan terjadi di Jalan Jati Baru Raya, Tanah Abang. Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
RS Tarakan, Cideng, Jakarta Pusat, menjadi salah satu rumah sakit yang paling banyak menampung korban akibat kericuhan di beberapa titik di Jakarta. RS Tarakan disiagakan sampai hari Sabtu (25/5) mendatang.
ADVERTISEMENT
Humas RS Tarakan, Reggy S Sobari, mengaku pihak rumah sakit siap menampung korban ricuh yang terus datang hingga malam nanti.
"Ya siap memang kita standby, kita disiagakan sampai hari Sabtu," ujar Reggy di RSUD Tarakan, Jakarta Pusat, Rabu (22/5).
Korban masih berdatangan ke RS Tarakan. Foto: Efira Tamara Then/kumparan
Reggy menyebut, tim medis yang disiagakan sampai saat ini berjumlah lebih dari 50 dokter. Menurut Reggy, dokter RSUD Tarakan telah bekerja keras menangani para korban.
"Kalau secara total lebih (dari 50 dokter yang menangani), karena di atas kan langsung juga operasi kan. Yang dioperasi saja sudah berapa puluh orang, tapi semua enggak (dipungut) biaya," jelasnya.
6 Orang Meninggal Dunia Akibat Kerusuhan. Foto: Nunki Lasmaria Pangaribuan/kumparan
Dia mengatakan, saat ini tersisa 13 korban luka yang masih dalam perawatan. Para korban belum diizinkan pulang karena baru saja menjalani operasi.
ADVERTISEMENT
"Sisa 13 saja yang habis operasi. Semua sudah ditangani di sini tidak dirujuk ke RS lain. Sisanya pulang. Tinggal yang 13 karena membutuhkan perawatan yang lebih lanjut," ungkapnya.
Reggy menegaskan para korban tak akan dikenai biaya pengobatan dan perawatan. Sebab, Pemprov DKI telah menanggung biaya para korban luka hingga meninggal. "(Semua biaya) ditanggung Pemda DKI, melalui Jamkesda," tegasnya.