Aksi Biadab Pedofil di Sukabumi: Ikat Lalu Cabuli 12 Anak di Gubuk

26 September 2018 8:50 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
Ilustrasi pelecehan seksual (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pelecehan seksual (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
ADVERTISEMENT
Jajara Polres Sukabumi meringkus pria asal Caringin, Kabupaten Sukabumi yang berinisial DD karena melakukan pelecehan seksual kepada anak-anak.
ADVERTISEMENT
Kasus tersebut mencuat dari kecurigaan ibu korban. Orang tua korban melihat anaknya selalu murung. Ketika ditanya, anaknya mengaku kesulitan buang air besar. Setelah didesak korban mengaku menjadi korban sodomi oleh pelaku DD.
Kapolres Sukabumi, AKBP Nasriyadi, menyebut sebanyak 12 anak menjadi korban pencabulan yang dilakukan DD. Tersangka menjalankan aksi bejatnya pada Maret lalu di sebuah gubuk yang di Kampung Coblong, Sukabumi. Para korban diikat tangannya lalu digantung ke atas atap gubuk bambu hingga akhirnya dicabuli satu per satu.
"DD mencegat para korban yang sedang bermain lalu diajaknya ke gubuk dengan cara memaksa. Lalu diperlakukan secara tidak senonoh oleh tersangka," ucap AKBP Nasriadi saat dihubungi oleh kumparan, Selasa (25/9).
ADVERTISEMENT
Nasriyadi memastikan DD sudah ditetapkan sebagai tersangka dengan jerat pasal 81 dan atau 82 tentang perlindungan anak.
DD diketahui tidak mempunyai pekerjaan dan belum menikah, DD bahkan disebut tetangganya mempunyai gangguan jiwa karena sering keliling kampung dengan tujuan yang tidak pasti.
"Tapi setelah kita cek tes kesehatan di spesialis kejiwaan (psikiater) didapati tes kesehatannya sehat dan tidak terganggu kejiwaannya, dan memang terdapat penyimpangan seks dari hasil tes kesehatan jiwanya," ujar AKBP Nasriadi saat dihubungi oleh kumparan, Selasa (25/9).
Nasriyadi mengimbau agar masyarakat sekitar yang mempunyai keluhan terhadap anaknya agar segera melaporkan ke polisi.
Untuk mengurangi tingkat korban pedofilia, Nasriyadi menyebut akan melakukan penyuluhan ke sekolah-sekolah. Ia meminta agar anak-anak hendak teriak saat didekati oleh orang yang tidak dikenal.
ADVERTISEMENT
"Harus bisa teriak dan menceritakan segala sesuatunya ke orang tua, agar tidak kejadian seperti ini lagi," pungkasnya.