Amien Rais Ancam Kerahkan Massa ke Monas Bila Pemilu Curang

1 April 2019 16:12 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anggota Dewan Pembina Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo - Sandiaga Uno, Amien Rais. Foto: Darin Atiandina/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Anggota Dewan Pembina Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo - Sandiaga Uno, Amien Rais. Foto: Darin Atiandina/kumparan
ADVERTISEMENT
Anggota Dewan Pembina Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo - Sandiaga Uno, Amien Rais mengatakan akan menggunakan people power jika pihaknya menemukan adanya kecurangan dalam Pemilu 2019 mendatang. People power yang dimaksud Amien adalah mengerahkan massa di Monas untuk menyuarakan adanya kecurangan pemilu.
ADVERTISEMENT
“Jadi, insyaallah setelah pemilu dan kita punya bukti. Kalau ada kesalahan yang masif dan terstruktur, saya akan mengerahkan massa. Untuk kumpul di Monas menggunakan people power,” ujar Amien usai menghadiri Foreign Press Briefing yang diadakan BPN di Hotel Ayana Mid Plaza, Jakarta Pusat, Senin (1/4).
Amien memilih tak akan melaporkan kecurangan pemilu ke MK. Sebab, kata Amien lembaga peradilan tersebut tidak dapat dipercaya lagi.
“Kita tidak percaya MK, jadi kita harus menyelesaikan masalah dengan cara kita,” tuturnya.
Amien membantah jika seruannya untuk menggunakan people power disebut menghina MK sebagai lembaga peradilan atau contempt of court. Menurutnya, people of power adalah hak politiknya sebagai warga negara.
“Wah enggak, ngawur itu ngawur,” kata Amien.
ADVERTISEMENT
Amien menyebut, people power yang dimaksudnya bukan sebagai gerakan revolusi. Amien mengaku people power versinya ini lebih lunak dan berada di jalur konsitusi.
People power bukan revolusi, saya lebih lunak jadi lebih ke constitution people power dan ini dijamin konstitusi,” sambungnya lagi.
Amien mengatakan agar tidak terjadi pengerahan massa, maka KPU harus bersikap adil dan tegas. Mantan ketua MPR itu meminta KPU untuk segera menindaklanjuti temuan BPN akan 17,5 DPT invalid dengan menghapus mereka yang tidak seharusnya terdaftar.
“Kalau ini sampe hari 'H' enggak diubah, kalau saya, saya punya hak untuk bersuara bahwa ini adalah Pilpres bohong-bohongan,” tutup Amien.