Anak Jalanan Sekolah Master Lolos PTN hingga Raih Beasiswa Luar Negeri

12 Mei 2018 13:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sekolah Master Indonesia di Depok. (Foto: Eka Nurjanah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Sekolah Master Indonesia di Depok. (Foto: Eka Nurjanah/kumparan)
ADVERTISEMENT
Putus sekolah atau bahkan tidak sekolah hingga menjadi anak jalanan sesungguhnya bukanlah keinginan. Mereka terpaksa melakukan hal tersebut semata-mata karena keterbatasan ekonomi. Rela turun ke jalan demi mencari pundi-pundi rupiah demi meringankan beban keluarga.
ADVERTISEMENT
Namun itu dulu, kini mereka tidak perlu khawatir lagi akan pendidikan. Berkat Nurokhim (46), mereka bisa melanjutkan pendidikan di sekolah alternatif yang diberi nama Master Indonesia. Mereka tidak perlu lagi pusing memikirkan biaya karena gratis.
"Tiap kali saya datang ke Depok, banyak usia sekolah nongkrong malem di kios saya. Mereka sesunguhnya ingin sekolah. Akhirnya saya tarik ke emperan masjid untuk belajar dan mereka riang, bangga. Jadi kita melayani yang tak terlayani dan menjangkau yang tak terjangkau. Dari usia anak-anak sampai yang punya anak," ujar Nurokhim saat ditemui kumparan (kumparan.com), di Sekolah Master Depok, Kamis (3/5).
Suasana di Sekolah Master Indonesia. (Foto: Eka Nurjanah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana di Sekolah Master Indonesia. (Foto: Eka Nurjanah/kumparan)
Selama 18 tahun berdiri dengan program sekolah paket dan terbuka, sederet prestasi sudah diraih siswa Sekolah Master Indonesia. Bukan hanya di bidang non akademis, hampir tiap tahunnya tidak kurang dari 15 siswa diterima di Perguruan Tinggi Negeri.
ADVERTISEMENT
"Akreditasi paket C sudah B. Alhamdulilah ada yang lewat jalur undangan ada juga seleksi. Kita juga banyak punya link ke luar negerinya. Dari situlah mengundang banyak media mempubikasikan hinggga perusahaan melihat langsung dari berita mereka berkunjung dan akhirnya mensupport dari sisi insfrastuktur, sarana prasana. Baik perusahaan BUMN maupun swasta," ungkapnya.
Suasana di Sekolah Master Indonesia. (Foto: Eka Nurjanah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana di Sekolah Master Indonesia. (Foto: Eka Nurjanah/kumparan)
Tak hanya itu, mereka juga diberi kesempatan untuk menerima beasiswa luar negeri. Baik siswa SMP, SMA, maupun perguruan tinggi. Bila dahulu Sekolah Master hanya mengirim tiga sampai lima siswa saja, kini bisa mencapai 100 siswa yang mendapat beasiswa luar negeri per tahunnya.
"Anak-anak kita tiap tahun paling sedikit 50-100 dapat beasiswa luar negeri untuk SMP, SMA dan perguruan tinggi. Dana dari sponsor kita kerja sama antar negara itu, Mesir, Libya, Maroko, Aljazair, Saudi. Yang terbaru ini ke Aljazair yang banyak banget berangkat," kata pria kelahiran Tegal, Jawa Tengah, itu.
Alumni Sekolah Master Indonesia. (Foto: Eka Nurjanah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Alumni Sekolah Master Indonesia. (Foto: Eka Nurjanah/kumparan)
kumparan juga mewawancari salah satu alumni Sekolah Master yang lolos PTN tahun ini. Yaitu Anita Farida, perempuan berusia 20 tahun ini mengaku lolos di Universitas Negeri Jakarta dengan Jurusan Manajemen Pendidikan.
ADVERTISEMENT
"Baru masuk UNJ, ini ke sini mau ambil SKL. Alhamdulillah lolos lewat nilai, tidak seleksi tes," ujar Anita kepada kumparan, saat ditemui di Sekolah Master.
Perempuan yang kini tinggal di daerah Sudimara ini juga mengatakan alasan dahulu bersekolah di Sekolah Master. Tidak lengkapnya data persyaratan sekolah yang membuatnya memilih sekolah Master.
Suasana di Sekolah Master Indonesia. (Foto: Eka Nurjanah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana di Sekolah Master Indonesia. (Foto: Eka Nurjanah/kumparan)
"Karena datanya enggak lengkap terus karena Sekolah Master saja yang nerima tidak lengkap data itu. Saya juga benar-benar mengurus sekolah SMA sendiri, bingung juga daftar online akhirnya saya memilih di sini. Saya tinggal pindah-pindah dengan kakak yang keluarganya juga sedang ada konflik," tutur Anita.
Suasana di Sekolah Master Indonesia. (Foto: Eka Nurjanah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana di Sekolah Master Indonesia. (Foto: Eka Nurjanah/kumparan)
Perempuan yang mengaku tidak tahu keberadaan kedua orang tua ini berpesan, agar siswa Sekolah Master tetap rajin dan semangat belajarnya.
ADVERTISEMENT
"Maksudnya banyak kok yang kaya kita, saling bantu aja. Yang kaya kita tuh bukan berarti tidak bisa maju. Dan untuk Sekolah Master sendiri mudah-mudahan bisa lebih didukung pemerintah sama orang-orang sekitar sini," ujarnya.