Ancaman Trump Terwujud, AS Sunat Rp 812 Miliar Bantuan untuk Palestina

17 Januari 2018 9:48 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Donald Trump (Foto: AFP/Saul Loeb)
zoom-in-whitePerbesar
Donald Trump (Foto: AFP/Saul Loeb)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Amerika Serikat tidak main-main ketika mengatakan akan memangkas bantuan untuk Palestina. Untuk tahun ini, pemerintah Donald Trump akan membekukan bantuan AS untuk Palestina hingga sebesar USD 65 juta atau lebih dari Rp 812 miliar.
ADVERTISEMENT
Diberitakan Reuters, Selasa (17/1), dana yang dibekukan itu nilainya setengah dari komitmen bantuan untuk Palestina dari AS. Tahun ini, AS hanya memberi bantuan untuk Palestina sebesar USD 60 juta atau sekitar Rp 750 miliar melalui Badan Kesejahteraan dan Pemulihan PBB (UNRWA). Tidak jelas kapan dana bantuan sisanya akan bisa dicairkan.
Total seharusnya yang diberikan pemerintah Trump adalah USD 125 juta dolar. Namun jumlah ini juga disunat dari bantuan AS untuk Palestina di tahun fiskal 2017 yang berakhir 30 September, yaitu USD 355 juta.
Majelis Umum PBB (Foto: AFP/Eduardo Munoz Alvarez)
zoom-in-whitePerbesar
Majelis Umum PBB (Foto: AFP/Eduardo Munoz Alvarez)
Menurut AS, bantuan kali ini sudah cukup untuk menyokong biaya pendidikan dan kesehatan di Palestina. Juru bicara Kementerian Luar Negeri AS Heather Nauert malah meminta negara lain untuk lebih banyak menyumbang uang bagi Palestina, karena menurutnya AS sudah terlalu banyak memberi.
ADVERTISEMENT
Nauert dalam suratnya kepada UNRWA mengatakan bahwa pembekuan bantuan untuk Palestina bukan untuk "menghukum siapapun". Komentar ini disampaikan setelah muncul banyak tudingan bahwa AS menghukum Palestina karena memprotes klaim Trump bahwa Yerusalem adalah ibu kota Israel.
Kiranya tudingan ini bukan tanpa alasan. Sebelumnya pada 2 Januari lalu, Trump melalui Twitter mengatakan bahwa AS telah memberikan ratusan juta dolar kepada Palestina tapi tidak dihargai.
"Karena Palestina tidak lagi ingin ikut perundingan damai, mengapa kami harus memberikan bantuan besar lagi untuk mereka?" kata Trump.
Menurut pejabat Gedung Putih yang dikutip Reuters, para penasihat Trump bahkan menyarankan agar AS menghentikan seluruh bantuan untuk UNRWA. Namun banyak penentangnya, mengatakan langkah itu hanya akan semakin menciptakan ketidakstabilan di kawasan.
ADVERTISEMENT
Pejabat Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) Wasel Abu Youssef mengecam pembekuan bantuan dari AS. Menurut dia, ini adalah bentuk penyangkalan AS untuk hak-hak Palestina dan bagian dari langkah Trump terhadap Yerusalem.