Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Andi Arief Tantang Jokowi Serahkan Matanya untuk Novel Baswedan
30 Desember 2018 15:21 WIB
Diperbarui 15 Maret 2019 3:51 WIB
ADVERTISEMENT
Wakil Sekjen Partai Demokrat Andi Arief menantang Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyerahkan satu matanya ke Novel Baswedan. Tantangan itu merespons isu pelanggaran HAM yang kerap dituduhkan ke capres nomor urut 02 Prabowo Subianto.
ADVERTISEMENT
"Kalau masih ada yang yang berkoar soal penculikan atau pebunuhan masa lalu, sebaiknya besok pagi lihat mata Novel Baswedan. Tanyakan pada sebelah matanya, Jokowi ngapain aja," kata Andi dalam akun Twitter-nya, Minggu (30/12).
"Kalau Jokowi berkeinginan memberi sebelah matanya Pada Novel Baswedan, mari kita bicara soal penculikan dan pembunuhan masa lalu. Kenapa mata Pak Jokowi? Karena percuma punya mata tapi tau mau melihat persoalan yang mudah ini untuk diselesaikan," imbuh Andi.
Menurut Andi, tak selesainya kasus penyiraman air keras yang menimpa penyidik KPK itu merupakan tanggung jawab Jokowi. Dia menyebut, Jokowi seharusnya dapat menyelesaikan kasus itu dengan mudah.
"Orang yang kejam itu adalah orang yang tahu dan punya kewenangan mengungkap masalah tetapi memilih diam. Di mana kejamnya? mementingkan jabatannya ketimbang keadilan," ungkap Andi.
ADVERTISEMENT
Dua hari sebelumnya, Kapolda Metro Jata Irjen Pol Idham Azis menyebut ada kesulitan tersendiri saat mengungkap kasus Novel Baswedan. Dalam jumpa pers akhir tahun yang diadakan Polda Metro, Idham menuturkan bahwa pihaknya masih terus berupaya membongkar kasus tersebut.
"Kami terus berkoordinasi, ini merupakan utang yang harus kita kerjakan terus," ujar Idham dalam jumpa pers akhir tahun di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (28/12).
Idham menuturkan, Polda Metro Jaya juga telah bekerja sama dengan tim yang dibentuk oleh KPK. Selain itu, jajaran Polda Metro Jaya juga tetap mendengarkan masukan-masukan dari Komnas HAM, Ombudsman, dan Kompolnas.
"Kita sangat terbuka. Dan kita sampai sekarang masih membuka call center untuk masyarakat, kalau ada informasinya berikan kepada kami penyidik," kata Idham.
Isu mengenai HAM sendiri menjadi tema debat pedana Pilpres 2019. Debat akan dilangsungkan pada 17 Januari 2019 di Hotel Bidakara, Jakarta. Masyarakat dapat menyaksikan debat antara pasangan Jokowi-Ma'ruf dengan Prabowo-Sandiaga di sejumlah stasiun televisi. Perhelatan tersebut akan dipandu oleh moderator Imam Priyono dan Ira Koesno.
ADVERTISEMENT