Ani Yudhoyono: Maaf Asia Sentinel Diterima, Kami Tetap Cari Kebenaran

20 September 2018 13:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ani Yudhoyono (kiri) bersama Edhie Baskoro Yudhoyono (kanan) pada perayaan HUT Partai Demokrat ke 17 di Djakarta Theatre. (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ani Yudhoyono (kiri) bersama Edhie Baskoro Yudhoyono (kanan) pada perayaan HUT Partai Demokrat ke 17 di Djakarta Theatre. (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
ADVERTISEMENT
Istri Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Ani Yudhoyono, termasuk yang geram dengan tudingan media Asia Sentinel yang menyebut SBY terlibat pencucian uang terkait Bank Century.
ADVERTISEMENT
Asia Sentinel akhirnya meminta maaf dan menarik artikel tersebut. Merespons hal itu, Ani menyampaikan permintaan maaf itu tentu diterima meski nama baik SBY sudah dirusak.
"Tadi malam, Asia Sentinel telah mencabut artikel yang berisi fitnah bahwa seolah-olah SBY melakukan pencucian uang senilai Rp 177 triliun. Asia Sentinel meminta maaf atas kesalahan dalam menyusun artikel yang tidak mengikuti kaidah jurnalistik dan cenderung menyesatkan," tulis Ani melalui Instagram, Kamis (20/9).
"Sebagai umat muslim yang taat, tentunya permohonan maaf dari siapa pun harus kita terima dengan ketulusan dan keikhlasan. Walaupun sebenarnya, 'damage has been done' bagi kehormatan dan nama baik keluarga kami," imbuhnya.
Meski begitu, Ani menegaskan permintaan maaf tak menghentikan upaya SBY dan Demokrat untuk mencari kebenaran. Dalam hal ini, Demokrat sedang menepuh jalur hukum untuk menyelesaikan masalah ini.
ADVERTISEMENT
"Permintaan maaf Asia Sentinel tidak menghentikan langkah-langkah kami untuk tetap mencari kebenaran. Kami mohon doa restu dan dukungan dari seluruh rakyat Indonesia agar kebenaran yang hakiki datang," ujarnya.
Pidato Politik SBY di HUT Partai Demokrat (Foto: Abror Rizki/Partai Demokrat)
zoom-in-whitePerbesar
Pidato Politik SBY di HUT Partai Demokrat (Foto: Abror Rizki/Partai Demokrat)
Menurut Ani, kasus ini menjadi pembelajaran bagi masyarakat dan media dalam menyebarkan informasi. Terutama media nasional agar tidak mudah mengutip artikel yang kredibilitasnya tidak jelas dan terkesan hanya ingin mencari popularitas.
"Dan yang paling ditakutkan adalah jangan sampai pihak-pihak di Indonesia justru memanfaatkan media-media asing tersebut untuk kepentingan kelompoknya sendiri. Marilah kita perkuat persatuan dan kesatuan untuk menangkal upaya asing yang memiliki niat jahat untuk membuat kekisruhan di negeri kita," bebernya.
ADVERTISEMENT
Sementara, Wasekjen Demokrat Andi Arif memastikan partai akan tetap mengusut kasus ini hingga tuntas. Tak tanggung-tanggung Demokrat telah berangkat ke Hong Kong, Mauritius, dan Amerika Serikat untuk mencari kejelasan dari kasus ini.
"Kita menghargai permohonan maaf ini. Namun tiga tim yang berangkat ke Hong Kong, Mauritius dan Amerika tetap jalan," kata Andi kepada kumparan, Kamis (20/9).
Andi mengatakan, kunjungan timnya ke Amerika Serikat agar bisa menyelesaikan persoalan tersebut dengan John Berthelsen--penulis berita yang menyudutkan SBY. Demokrat juga telah meminta bantuan Dubes Indonesia di Amerika Serikat.
"Sementara ke Amerika ingin meminta bantuan Dubes Indonesia untuk memediasi dengan John Berthelsen yang warga negara Amerika," lanjutnya.