Anies: 49% Penduduk Jakarta Tinggal di Tempat yang Bukan Miliknya

13 Maret 2019 10:36 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan usai memberikan sambutan di acara konsultasi publik dalam rangka publikasi dokumen Rancangan Awal Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahun 2020. Foto: Moh Fajri/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan usai memberikan sambutan di acara konsultasi publik dalam rangka publikasi dokumen Rancangan Awal Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahun 2020. Foto: Moh Fajri/kumparan
ADVERTISEMENT
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengungkapkan penyedian tempat tinggal bagi penduduk Jakarta hingga saat ini masih menjadi masalah yang sangat penting.
ADVERTISEMENT
Hal itu disampaikan Anies saat memberikan sambutan di acara konsultasi publik dalam rangka publikasi dokumen Rancangan Awal Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2020 di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Rabu (13/3).
Padahal, kata Anies, harga tanah dan hunian di Jakarta selalu naik. Sehingga yang merasakan keuntungan dari kenaikan harga tersebut hanya masyarakat yang memiliki tempat tinggal pribadi. Untuk itu, ia menegaskan pentingnya memikirkan penyediaan hunian bagi warga Jakarta.
“Penting bagi kita secara serius memikirkan kepemilikan hunian agar yang sering disebut ketimpangan itu bisa dikikis karena mereka memiliki akses kepada hunian. Itu hal yang mendasar,” ujar Anies.
ADVERTISEMENT
Anies juga meminta jajarannya memperhatikan penataan kampung-kampung di Jakarta khususnya yang kumuh dan padat.
Suasana saat Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberikan sambutan di acara konsultasi publik dalam rangka publikasi dokumen Rancangan Awal Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahun 2020. Foto: Moh Fajri/kumparan
Integrasi Transportasi Ibu Kota
Selain permasalahan hunian warga, yang masih menjadi pekerjaan rumah Pemprov DKI saat ini kata Anies adalah penataan transportasi Ibu Kota. Anies ingin sistem transportasi publik di Jakarta terintegrasi.
“Tadi pagi saya berangkat ke kantor dengan menggunakan MRT. Transportasi umum massal mau tidak mau menjadi jawaban atas kota sepadat Jakarta dan itu artinya kita harus membangun sistem transportasi terintegrasi,” terang Anies.
“Di mana kendaraan umum massal menjangkau hampir semua wilayah Jakarta dengan jarak bagi pengguna sekitar 500 meter, artinya tinggal di mana pun dalam jarak 500 meter bisa mendapatkan akses kendaraan umum dan harus tersambungkan,” tambahnya.
ADVERTISEMENT
Fasilitas bagi Disabilitas
Anies juga mengharapkan penyandang disabilitas harus diperhatikan. Menurutnya, dengan terpenuhinya fasilitas disabilitas otomatis fasilitas bagi warga Jakarta umumnya bisa terpenuhi. Selain itu berbagai aspek seperti kesehatan, pendidikan, sampai penyediaan air bersih harus diperhatikan.
Lebih lanjut, Anies menargetkan pertumbuhan ekonomi di Jakarta selalu meningkat. Namun, peningkatan tersebut harus bisa dirasakan oleh semua warga Jakarta. Untuk itu, Anies berharap banyak masukan yang didapat untuk perbaikan di Jakarta.
“Kita harap tahun 2020 kebijakan-kebijakan yang disusun memungkinkan bagi kita merasakan pertumbuhan yang berkualitas. Ini artinya aspek-aspek yang kita perhatikan lebih luas,” tutur Anies.
“Kalau melihat proyeksi pertumbuhan (ekonomi) tahun 2020 diproyeksikan di kisaran 6,3 persen, sedikit di atas 2019 yaitu 6,2 persen,” lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Dalam acara itu turut hadir dalam acara ini Sekda DKI Jakarta Saefullah, Kepala Bappeda DKI Jakarta Sri Mahendra Satria Wirawan, dan Wakil Ketua DPRD DKI M. Taufik