Anies: Bestari Mau Nyerang Saya,tapi Malah Nyerang Gubernur Sebelumnya

31 Juli 2019 9:10 WIB
comment
38
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur DKI Jakrta Anies Baswedan di Temu Kader PKK Provinsi Jakarta di Gedung Veledrome, Jakarta Timur, Selasa (30/7). Foto: Ferry Fadhlurrahman/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur DKI Jakrta Anies Baswedan di Temu Kader PKK Provinsi Jakarta di Gedung Veledrome, Jakarta Timur, Selasa (30/7). Foto: Ferry Fadhlurrahman/kumparan
ADVERTISEMENT
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menanggapi pertemuan Ketua Fraksi NasDem di DPRD DKI Jakarta, Bestari Barus, dengan Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini. Pertemuan antara Bestari dan Risma membicarakan soal pengelolaan sampah.
ADVERTISEMENT
Anies menyebutkan, pernyataan Bestari soal Jakarta tidak mampu mengelola sampah secara baik meski punya anggaran besar, kurang tepat. Bestari dianggap berbicara menggunakan referensi pengelolaan sampah Jakarta dari Pemerintahan DKI sebelumnya.
"Sebetulnya beliau, Bapak Bestari itu menceritakan pengolahan sampah selama ini, saya sedang mengubah. Sebelum saya bertugas tidak ada pengelolaan ITF (intermediate treatment facility) sekarang kita mulai ada ITF lagi diproses," kata Anies di Taman Suropati, Jakarta Pusat, Rabu (31/7).
"Jadi mungkin Pak Bestari itu lagi siap-siap mau pensiun," imbuh dia.
Selain ITF, kata Anies, Pemprov DKI juga sedang mengelola sampah di Bantargebang untuk menjadi sumber energi yang belum pernah dilakukan. Terlebih, permasalahan sampah merupakan masalah turun temurun pemerintahan DKI. Baginya, Bestari justru menyindir gubernur sebelum ia menjabat.
ADVERTISEMENT
"(Sampah jadi energi) dulu belum ada. Jadi Pak Bestari itu membicarakan Jakarta yang dia ikut tanggung jawab kemarin. Jadi beliau suka lupa, maunya nyerang gubernur yang sekarang, (tapi) lupa ini nyerang gubernur yang sebelum-sebelumnya tuh. Yang saya terima saat ini adalah kenyataan yang ada sejak kemarin. Angka-angka itu kan sudah bertahun-tahun," ucapnya.
Anies Menyusun Roadmap
Pada bagian lain Anies menuturkan, saat ini Pemprov DKI sedang menyusun beberapa perencanaan untuk mengurai permasalahan sampah Ibu Kota. Ia ingin agar penyelesaian sampah dieksekusi dengan matang.
"Sebagai gubernur yang bertugas saya akan melakukan perubahan dan roadmap-nya sedang disiapkan. Begitu roadmap-nya selesai, dijalankan. Kenapa sampah ini tidak bisa sekadar saja karena menyangkut semua rumah tangga. Menyangkut semua industri, jadi harus eksekusinya nanti matang," ucap Anies.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Ketua Fraksi NasDem DPRD Kota Jakarta, Bestari Barus, mengatakan, pengelolaan sampah di Surabaya cukup efisien, tidak membutuhkan anggaran besar dan mampu memberdayakan warganya.
Bestari mempertanyakan kepada pejabat Pemprov DKI Jakarta perihal terkait jumlah anggaran pengelolaan sampah yang nilainya mencapai Rp 3,7 triliun. Sementara, anggaran Kota Surabaya hanya sebesar Rp 30 miliar.
Pihaknya perlu mempertimbangkan hasil studi banding tersebut dalam penyelesaian Perda soal pengelolaan sampah Intermediate Treatment Facility (ITF).
“Anggarannya 4 kali lipatnya dari Surabaya ini," ungkap Bestari saat studi banding di Surabaya.
“Tentu ini menjadi pembelajaran bagi kami yang dari Jakarta dengan anggaran yang begitu besar masih belajar ke Surabaya, bagaimana pengelolaan sampah yang efektif dan efisien,” imbuhnya.
ADVERTISEMENT