Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Anies Kecewa pada Aparat yang Tak Becus Urus Shelter Bukit Duri
6 September 2018 12:00 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
ADVERTISEMENT
Pemprov DKI Jakarta masih mencari solusi untuk pembangunan shelter bagi warga Bukit Duri, Jakarta Selatan, yang terkena penggusuran. Pembangunan shelter yang merupakan salah satu janji Gubernur Anies Baswedan itu terhambat karena masalah lahan yang tidak tersedia di Bukit Duri.
ADVERTISEMENT
Anies Baswedan tidak menampik adanya warganya yang kecewa mengenai terhambatnya rencana pembangunan shelter tersebut.
Anies mengatakan, kekecewaan warga Bukit Duri itu karena ada aparat dan petugas yang tidak melaksanakan pekerjaannya dengan benar. Anies pun ikut kecewa.
“Sama saya juga kecewa sama aparat yang jalannya (kerjanya) enggak bener. Semua bakal dapat teguran,” kata Anies di sela perayaan Hari Anak Nasional di Ancol, Jakarta, Kamis, (6/9).
Anies mengungkapkan pihaknya sebenarnya sudah menyiapkan perencanaan pembangunan tersebut. Namun konsultannya tidak melaksanakan dengan baik.
“Ada (rencana). Dan konsultannya tidak menjalankan tugas dengan benar, konsultannya lebih banyak ngobrol sama Sudin (Suku Dinas) daripada sama warga. Saya juga kecewa, jadi saya membenarkan (warga kecewa),” ujar Anies.
ADVERTISEMENT
Anies mengaku sudah mengevaluasi kinerja para pihaknya akan tetapi tidak akan mengumumkan individunya. Lebih lanjut Anies mengatakan pihaknya juga akan terus berkoordinasi dengan warga Bukit Duri mengenai permasalahan tersebut.
“Sudah (koordinasi dengan warga). Nanti malam ada pertemuan lagi. Community Action Plan (CAP) ada banyak tempat, ada yang lancar ada yang tidak,” tutur Anies.
Sebelumnya, Plt Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Permukiman DKI Jakarta Meli Budiastuti mengatakan, salah satu alasan batalnya pembangunan shelter di Bukit Duri karena tidak ada lahan yang sesuai. Akibatnya, pihaknya juga sudah mencoret anggaran untuk pembangunan shelter tersebut.
"Karena tidak ada lokasi yang akan dibangun shelter di daerah situ. Itu kan daerah sangat padat ya. Tidak ada lokasi yang memadai dibangun shelter, tadinya kan maunya jangan jauh dari situlah, tapi ternyata tidak ada lokasinya. Daripada tidak bisa dilaksanakan dan jadi silpa lebih baik kita matikan saja (anggarannya),” kata Meli. Shelter itu akan dibangun di lokasi lain.
ADVERTISEMENT
Sedangkan Sekda DKI Jakarta Saefullah mengatakan pihaknya sudah menyiapkan 2 lokasi pengganti untuk shelter Bukit Duri, yaitu di lahan bekas Wisma Ciliwung dan lahan milik Kementerian Keuangan.
Saefullah mengungkapkan pihaknya selama ini sudah berusaha mencari lokasi lahan untuk shelter Bukit Duri. Namun tak kunjung mendapatkannya sebelum adanya 2 lokasi tersebut. Saefullah menjelaskan lokasi lahan itu tidak jauh dari Bukit Duri.