Anies Konsultasi Ahli soal Haringga: Mengapa Orang Bisa Seganas Itu?

24 September 2018 10:53 WIB
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anies Baswedan di Upacara Peringatan Hari Agraria dan Tata Ruang Nasional Tahun 2018, Senin (24/9). (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Anies Baswedan di Upacara Peringatan Hari Agraria dan Tata Ruang Nasional Tahun 2018, Senin (24/9). (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
ADVERTISEMENT
Tewasnya Jakmania, Haringga Sirla, menambah panjang daftar supoter yang meregang nyawa saat pertandingan sepak bola di Indonesia. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akan mencari cara agar kejadian serupa tak terus terulang.
ADVERTISEMENT
Anies mengatakan, dirinya belum tahu alasan utama supoter bisa sangat mudah tersulut emosinya hingga melakukan tindakan brutal. Bahkan, tindakan itu berujung hilangnya nyawa seseorang.
"Nah kita tidak ingin kejadian ini berulang. Kita sendiri tidak tahu apa yang sesungguhnya terjadi sehingga orang bisa bertindak seganas itu. Orang yang tidak berdosa, hanya karena dia membawa tim yang berbeda, merasakan kekerasan yang brutal," kata Anies usai Upacara dalam Upacara Peringatan Hari Agraria dan Tata Ruang Nasional Tahun 2018 di Monas, Jakarta, Senin (24/9).
Haringga Sirla, korban tewas pada laga Persija vs Persib (Foto: istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Haringga Sirla, korban tewas pada laga Persija vs Persib (Foto: istimewa)
Untuk itu, Anies akan berdiskusi dan berkonsultasi dengan sejumlah ahli untuk membahas hal ini. Hal ini sangat penting untuk mengetahui pemicu utama seseorang bisa bertindak brutal.
"Nanti kita harus tanya pada mereka yang ahli soal ini, sehingga kita bisa tahu apa sesungguhnya faktor-faktor utama, penyebab-penyebab kejadian yang ganas dan brutal seperti itu. Karena tanpa kita tahu sebabnya, yang jelas sulit mencegah peristiwa ini untuk berulang," jelas dia.
ADVERTISEMENT
Aparat keamanan memang sudah berjuang untuk melakukan pengamanan sedemikian rupa agar tak ada gesekan sedikitpun. Tapi, upaya pencegahan lebih tetap harus dilakukan.
"Kita harus melakukan kegiatan pencegahan, bagaimana pencegahannya, kita harus bicara dengan mereka yang menguasai persoalan. Kan ini bukan soal tebak-tebak, ini udah kesekian kalinya," ucap dia.
Haringga merupakan orang ke-70 yang tewas dalam pertandingan sepak bola sepanjang 23 tahun terakhir. Dalam kasus tewasnya Haringga, polisi sudah menetapkan 7 tersangka.