Anies: Reklamasi Itu Pantai, Bukan Pulau

23 Juni 2019 17:16 WIB
Anies Baswedan memberikan sambutan pada malam apresiasi MRT Jakarta di Le meridien, Jakarta, Rabu (19/6/2019). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Anies Baswedan memberikan sambutan pada malam apresiasi MRT Jakarta di Le meridien, Jakarta, Rabu (19/6/2019). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
ADVERTISEMENT
Penerbitan IMB di lahan reklamasi yang dikeluarkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan masih menjadi polemik. Anies kembali angkat bicara untuk meluruskan polemik tersebut.
ADVERTISEMENT
Menurut Anies, kawasan reklamasi tidak ada yang namanya pulau. Sebab, yang disebut pulau adalah daratan yang terbentuk secara alami bukan buatan.
“Reklamasi, disebutnya pulau reklamasi, tidak ada pulau. Yang disebut pulau itu adalah daratan yang terbentuk karena proses alami. Kalau daratan yang dibuat manusia itu namanya pantai, bukan pulau,” kata Anies di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Minggu, (23/6).
“Pantai Indah Kapuk itu reklamasi bukan? Reklamasi. Mutiara? Itu juga pantai. Ancol? Pantai,” tambahnya.
Namun, Anies menyayangkan selama ini masyarakat terlanjur menyebut kawasan reklamasi sebagai pulau. Selain itu, Anies menjelaskan penataan reklamasi juga diatur dalam Rencana Detail Tata Ruang (RDTR).
“Ini hal sederhana kan. Kalau kita tidak punya pemahaman yang benar, nanti terjebak-jebak tuh di doorstop, diskusi. Karena penataannya justru pada RDTR karena dia adalah darat,” terang Anies.
Sejumlah bangunan yang berada di kawasan Pulau D hasil reklamasi. Foto: ANTARA FOTO/Galih Pradipta
Lebih lanjut, Anies menerangkan ada 3 jenis reklamasi, yaitu yang pertama, pantai yang tersambungkan dengan daratan dan ada jembatannya. Kedua, pantai saja yang tidak memakai jembatan, dan ketiga ada pantai terlepas bebas tanpa sambungan. Ia meminta agar kawasan tersebut dijaga dengan baik.
ADVERTISEMENT
“Jadi kalau ditanya, kawasan ini sebenarnya bagian dari pulau apa? Kawasan C, D, itu bagian dari pulau apa? Pulau Jawa. Kita harus yakin menjawab itu adalah bagian dari pulau Jawa. Bahwa kita jaga wilayah ini menjadi bagian wilayah Indonesia yang kedaulatannya kita jaga, tidak kita serahkan pada siapa-siapa,” tutur Anies.
“Hal-hal yang basic harus kita pegang sama informasinya dengan baik, sehingga kita bisa berdiskusi, berdialog dengan baik,” tutupnya.