Anies Sebut Banjir karena Saluran Air Terhambat Proyek Infrastruktur

12 Desember 2017 9:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anies setelah meninjau banjir di Jatipadang. (Foto: Dok. Diskominfotik DKI Jakarta)
zoom-in-whitePerbesar
Anies setelah meninjau banjir di Jatipadang. (Foto: Dok. Diskominfotik DKI Jakarta)
ADVERTISEMENT
Hujan deras yang mengguyur wilayah Jakarta pada Senin (11/12) siang hingga sore hari berdampak kepada tergenangnya sejumlah titik, seperti Jalan Gatot Subroto, Dukuh Atas, dan Kuningan.
ADVERTISEMENT
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, tergenangnya sejumlah titik tersebut disebabkan terhambatnya aliran air akibat proyek strategis yang sedang berjalan, yaitu LRT dan MRT.
"Beberapa daerah yang seperti Gatsu (Gatot Subroto), daerah selatan yang terjadi genangan cukup tinggi, Kuningan dan lain-lain. Saya sudah komunikasi, dicek langsung bahkan kita lihat ke lapangan, masalahnya adalah karena sebagian dari saluran air terhambat oleh proyek yang sedang berjalan. Baik MRT, LRT, maupun proyek yang lain," kata Anies di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (12/12).
Ia menyebut, Kepala Dinas Sumber Daya Air, Teguh Hendarwan, telah berkali-kali memperingatkan pengelola proyek untuk memperhatikan kondisi saluran air di sekitar proyek. Sehingga saat hujan deras datang, saluran air tidak terhambat dan menimbulkan banjir.
Motor melintasi banjir di Semanggi, Jakarta (Foto: ANTARA/Muhammad Adimaja)
zoom-in-whitePerbesar
Motor melintasi banjir di Semanggi, Jakarta (Foto: ANTARA/Muhammad Adimaja)
"Jadi proyek-proyek yang berjalan saya akan instruksikan pada semuanya untuk memastikan semua tali air itu berfungsi, tidak ada saluran-saluran air sama sekali yang terhambat, apalagi di daerah-daerah jalan protokol. Jadi dari kejadian kemarin, kita akan panggil semuanya, kita akan instruksikan untuk bersihkan semua saluran air yang menghambat," paparnya.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, Anies juga bersyukur genangan yang sempat menghambat aktivitas warga itu bisa surut dengan cepat. Dia juga meminta petugas untuk memperhatikan kondisi pompa di titik-titik rawan banjir. Sebab genangan yang terjadi di Dukuh Atas disebabkan pompa air yang tidak berfungsi.
"Secara total di Jakarta ada 145 rumah pompa, ada 152 pompa stasioner dan 150 pompa yang mobile atau bergerak. Nah kemarin yang tidak berfungsi itu yang di Dukuh Atas, sehingga menimbulkan genangan. (Hanya ada) dua (pompa) yang berfungsi sehingga perlu waktu satu jam yang seharusnya tidak terjadi. Nah kita akan koreksi," pungkasnya.