Anies Terima Data Penduduk dari Ibu-ibu PKK: Jomplang dengan BPS

11 April 2019 10:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kanan) dan Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro di Balai Kota. Foto: Moh Fajri/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kanan) dan Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro di Balai Kota. Foto: Moh Fajri/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah meminta ibu-ibu Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) untuk mendata jumlah penduduk di tingkat kecamatan dan kelurahan. Pendataan tersebut bertujuan agar lebih mudah dalam penanganan kesehatan di wilayah masing-masing.
ADVERTISEMENT
Dalam proses pendataan tersebut, Anies mendapat laporan dari ibu-ibu PKK yang menyatakan jumlah penduduk berbeda jauh dengan data yang tercatat di Badan Pusat Statistik (BPS). Namun, Anies tidak mau mengungkapkan lokasi yang mengalami perbedaan jumlah penduduk tersebut.
"Ada sebuah kelurahan, kecamatan data jomplang dengan data BPS. BPS mengatakan ada 100 ribu penduduk, ibu-ibu PKK mengatakan hanya 30 ribu penduduknya," kata Anies saat memberikan sambutan di Rakerkesda DKI di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Kamis, (11/4).
Anies merasa heran dengan jauhnya perbedaan jumlah tersebut. Meski begitu, ia menegaskan data daru ibu-ibu PKK bisa dipertanggungjawabkan. Sebab, kata Anies, ibu-ibu PKK bisa mendata secara detail masyarakat di sekitar wilayah tinggalnya.
“Jadi kami memiliki keunikan data lebih lengkap. Misal, maaf, MCK, jamban, punya atau tidak. Tiap rumah beda-beda. Mereka bisa, permisi ya mau cek ke belakang. Kalau orang luar (petugas) tidak bisa," ujar Anies.
Anies dan Istri di Pelantikan PKK DKI Jakarta Foto: Nabilla Fatiara/kumparan
Anies menjelaskan saat ini proses pendataan tersebut diberhentikan sementara jelang Pilpres 2019. Rencananya pendataan oleh ibu-ibu PKK dilanjutkan kembali setelah pesta demokrasi selesai. Anies menuturkan data tersebut sangat penting untuk membantu mempermudah penanganan masalah kesehatan di Jakarta.
ADVERTISEMENT
“Dan permasalahan kesehatan kita perlu menjadi sebuah fokus tersendiri karena tantangannya berbeda sekali dengan tantangan masalah kesehatan di daerah. Karena itu, harus menjadi satu perhatian khusus bagaimana kita menyusun kebijakan,” tutur Anies.
“Plus Jakarta bukan hanya urban tapi magnet perekonomian yang membuat change over masyarakat sangat tinggi,” tambahnya.