Anwar Ibrahim Menyayangkan Fitnah Video Gay Masih Jadi Tren

13 Juni 2019 13:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anwar Ibrahim. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Anwar Ibrahim. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
ADVERTISEMENT
Anwar Ibrahim angkat bicara soal tuduhan terhadap menteri Malaysia Azmin Ali. Menurut Anwar, isu video mesum sesama jenis yang menimpa Azmin adalah fitnah yang telah jadi tren untuk menjatuhkan lawan politik.
ADVERTISEMENT
"Saya kira apa yang saya alami akan jadi yang terakhir - sayangnya tren ini masih berlanjut, dan ini menyedihkan, menjijikkan," kata Anwar usai rapat dengan pejabat Partai Keadilan Rakyat (PKR), Rabu (12/6).
"Saya tidak mengerti mengapa ini berlanjut, saya menentang keras hal ini dari sudut pandang moral, agama, dan etika," lanjut Presiden PKR ini.
Menteri Ekonomi Malaysia, Mohamed Azmin Ali Foto: Dok. Mohamed Azmin Ali
Azmin Ali, menteri keuangan Malaysia sekaligus wakil presiden PKR, disebut berada dalam video mesum sesama jenis yang juga melibatkan Haziq Abdullah Abdul Azis, staf khusus Wakil Menteri Kementerian Industri Utama.
Azmin telah membantahnya, mengatakan video itu adalah fitnah untuk merusak karier politiknya. Dia menegaskan akan melaporkan hal ini ke kepolisian.
Anwar mengaku telah berbincang panjang dengan Azmin melalui telepon. Dalam pernyataan resminya di Facebook, Anwar menyatakan menolak permainan "politik jijik dan keji" yang menimpa Azmin.
ADVERTISEMENT
"Negara perlu tumpu soal pembangunan ekonomi dan sosial dan tidak terheret ke dalam kancah yang hina," ujar pernyataan PKR.
Anwar mengatakan PKR mendukung penuh proses hukum untuk menyelidiki fitnah terhadap Azmin. Dukungan penuh juga disampaikan kepada komisi anti-korupsi Malaysia untuk membuktikan tuduhan bahwa Azmin menerima rasuah.
Isu hubungan sesama jenis bukan kali ini saja menimpa politisi di Malaysia. Anwar Ibrahim adalah salah satu yang pernah tersangkut masalah yang sama.
Anwar ketika berada di kubu oposisi pernah dua kali dipenjara, yakni tahun 1998 dan 2015, atas tuduhan sodomi. Anwar mengatakan tuduhan itu fitnah untuk menghancurkan karier politiknya.