Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
Lima orang pendulang emas diduga tewas dibunuh orang tak dikenal di pertambangan emas rakyat Kampung Minim, Yahukimo, Papua. Tim gabungan Polri dibantu TNI akan diterjunkan mengusut kasus tewasnya para pendulang emas tersebut.
ADVERTISEMENT
“Panglima bahkan juga kirimkan helikopter dengan gabungan pasukan TNI-Polri susuri daerah tersebut. Kalau ada korban akan kita evakuasi, dan saya dan Pak Panglima janji kita akan kejar pelakunya, hukum harus tegak,” kata Kapolri Jendral Polisi Tito Karnavian di Lanud Silas Papare, Jayapura, Papua, Rabu (4/9).
Dia berjanji hukum akan ditegakkan Polri, meski ada kemungkinan ujungnya bakal diselesaikan secara adat.
Tito akan mengedepankan pendekatan dialog terhadap pihak yang berkonflik. Polri juga memetakan kelompok yang berpotensi membahayakan para penambang tersebut.
“Kita minta teman-teman TNI Polri yang ada di sana dan Pemda untuk lakukan pendekatan untuk yang mungkin resistan dengan keberadaan para pendulang yang ada di situ,” ucap Tito.
Informasi yang diterima BumiPapua --media patner kumparan-- menyebutkan kejadian pembunuhan lima pendulang terjadi pada Minggu (1/9), sekitar pukul 17.00 WIT. Sementara 200 pendulang lainnya diduga masih bersembunyi di hutan sekitar lokasi tambang.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Kabid Humas Polda Papua Kombes AM Kamal menyebut kejadian di Yahukimo tersebut tidak terkait dengan aksi unjuk rasa yang terjadi di Papua belakangan ini. Ia menyebut, peristiwa tersebut terjadi karena adanya pihak yang ingin mengguncang stabilitas keamanan saja.
“Itu bukan pas unjuk rasa, ya pelaku yang mau buat ketakutan saja. Di sana tak ada demo, 1 dum truck ikut dibakar,” kata Kamal di Polda Papua, Jayapura, Selasa (3/9).