AS Akan Segera Ungkap Rencana Perdamaian Palestina-Israel

24 Juni 2018 15:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jared Kushner. (Foto: Reuters/Carlos Barria)
zoom-in-whitePerbesar
Jared Kushner. (Foto: Reuters/Carlos Barria)
ADVERTISEMENT
Menantu sekaligus penasihat senior Presiden Donald Trump, Jared Kushner, mengatakan pemerintahnya akan segera mengungkapkan rencana Amerika Serikat terkait Palestina dan Israel. Dia juga mengatakan siap bertemu dan bekerja sama dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas.
ADVERTISEMENT
Diberitakan Reuters, pernyataan ini disampaikan Kushner dalam wawancara dengan koran Palestina Al-Quds yang diterbitkan Minggu (24/6). Menurut Kushner, AS punya rencana perdamaian Palestina dan Israel, dan Kushner bersedia merundingkan ini dengan Abbas.
"Saya siap bekerja sama dengan Presiden Abbas, jika dia menghendaki," kata Kushner.
Kepada rakyat Palestina, Kushner mengatakan: "Kalian berhak atas masa depan yang lebih cerah, ini saatnya bagi warga Israel dan Palestina memperkuat kepemimpinan mereka dan mendesak para pemimpin mereka membuka diri untuk solusi, dan tidak takut untuk mencoba."
Kushner tidak ingin membeberkan rencana AS terkait perdamaian Israel dan Palestina. Dia hanya mengatakan "segera" membeberkannya, terutama jika Abbas memang tidak ingin bertemu dengan AS.
"Jika Presiden Abbas siap kembali ke meja perundingan, maka kami siap berpartisipasi dalam diskusi, tapi jika tidak, maka kami akan mengungkapkan rencana itu ke publik," kata Kushner.
Mahmoud Abbas (Foto: AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Mahmoud Abbas (Foto: AFP)
Sejak Trump mengumumkan rencana pemindahan Kedutaan AS dari Tel Aviv ke Yerusalem Desember tahun lalu, Abbas menolak bertemu pejabat pemerintah Trump.
ADVERTISEMENT
Keputusan Trump itu, berarti juga mengakui seluruh Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Padahal berdasarkan rencana Solusi Dua Negara, Yerusalem Timur akan menjadi ibu kota Palestina yang merdeka.
Akibat hal itu, komunitas internasional menganggap AS tidak layak menjadi mediator dalam perundingan damai Israel-Palestina karena tidak lagi netral.
Perundingan damai sendiri telah mandek sejak 2014 setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menghentikan moratorium pembangunan permukiman Yahudi di Tepi Barat yang menyalahi hukum internasional.
Abbas telah menyatakan pertemuan dengan AS hanya akan "membuang waktu dan berpotensi gagal". Menurut Kushner, pernyataan ini disampaikan Abbas karena "dia takut kami akan mempublikasi rencana perdamaian yang akan disukai rakyat Palestina."
"Saya mempertanyakan kemampuan Presiden Abbas, atau keinginannya, untuk menyelesaikan perundingan. Dia punya argumen yang tidak berubah dalam 25 tahun terakhir. Perdamaian tidak tercipta dalam periode itu," kata Kushner.
ADVERTISEMENT