AS Bersiap Bantu Indonesia Selidiki Jatuhnya Lion Air JT-610

30 Oktober 2018 9:06 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sebuah dompet milik korban penumpang Lion Air yang jatuh di perairan Ujung Karawang, Senin (29/10/2018). (Foto: AFP Photo/Arif Ariadi)
zoom-in-whitePerbesar
Sebuah dompet milik korban penumpang Lion Air yang jatuh di perairan Ujung Karawang, Senin (29/10/2018). (Foto: AFP Photo/Arif Ariadi)
ADVERTISEMENT
Pemerintah Amerika Serikat menyampaikan belasungkawanya terkait insiden jatuhnya pesawat Lion Air JT-610 di laut Karawang, Senin (29/10). Seluruh penumpang dan kru dalam pesawat itu diperkirakan meninggal dunia.
ADVERTISEMENT
Hal ini disampaikan oleh Kementerian Luar Negeri AS melalui juru bicaranya Heather Nauert di Twitter. Ucapan belasungkawa disampaikan oleh AS khususnya untuk keluarga para korban.
"Amerika Serikat menyampaikan belasungkawa mendalam kepada mereka yang kehilangan keluarga dan orang tercinta dalam kecelakaan pesawat di Indonesia," tulis Nauert.
"Pikiran dan doa kami bersama rakyat Indonesia di masa-masa duka ini. Persiapan tengah dilakukan untuk membantu pemerintah Indonesia dalam penyelidikan insiden yang tragis ini," lanjut Nauert.
Pesawat Lion Air tujuan Pangkal Pinang dan bandara Soekarno Hatta itu jatuh 13 menit setelah mengudara. Seluruh 189 penumpang dan kru diduga tewas dalam peristiwa ini.
Bangkai pesawat yang hancur ditemukan di perairan Karawang. Pada upaya evakuasi pesawat dan para korban di hari kedua, Selasa (30/10), tim SAR melibatkan pasukan penyelam untuk menyusuri dasar laut yang mencapai kedalam 30 meter.
ADVERTISEMENT
Penyebab kecelakaan masih belum diketahui hingga saat ini. Pesawat Boeing 737 Max 8 dalam insiden tersebut diketahui baru diperoleh Lion Air pada Agustus lalu. Namun, mesin pesawatnya disebut bermasalah.
Boeing sebagai produsen pesawat itu dalam pernyataannya mengatakan siap memberikan bantuan teknis dalam penyelidikan penyebab kecelakaan Lion Air.