Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
AS Jatuhkan Sanksi kepada China karena Beli Rudal Rusia
21 September 2018 14:01 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
![S-400 surface-to-air missile systems (Foto: REUTERS/Sergei Karpukhin)](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1507544076/cpwvcgttgssmwxbrtudh.jpg)
ADVERTISEMENT
Pemerintah Amerika Serikat menjatuhkan sanksi ekonomi kepada militer China karena membeli jet tempur dan rudal dari Rusia. Pembelian ini adalah pelanggaran atas sanksi terhadap Rusia terkait campur tangan Rusia di pemilu AS pada 2016.
ADVERTISEMENT
Diberitakan Reuters, sanksi ini dijatuhkan Kementerian Luar Negeri AS kepada Departemen Pengembangan Perangkat China (EDD), bagian dari militer China yang bertugas untuk pengadaan senjata dan perangkat tempur.
Sanksi juga dijatuhkan kepada direktur EDD, Li Shangfu, karena melakukan transaksi dengan Rosoboronexport, eksportir senjata Rusia.
Sanksi ini terkait pembelian 10 jet tempur Su-35 dari Rusia oleh China pada 2017 dan pembelian rudal darat-ke-udara S-400 pada 2018.
Dengan sanksi ini, EDD dan Li tidak akan mendapatkan izin ekspor ke AS dan menggunakan sistem finansial AS. Nama EDD dan Li juga masuk daftar hitam orang yang dilarang kerja sama dengan para pengusaha AS.
![Sukhoi Su-35. (Foto: Wikimedia Commons)](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1484212021/jjuogecocjhl2jxvfuah.jpg)
Pemerintah AS juga memasukkan dalam daftar hitam 33 orang dan entitas intelijen dan militer Rusia terkait pembelian senjata dengan China.
ADVERTISEMENT
Sanksi ini diatur dalam Undang-undang Melawan Permusuhan Terhadap Amerika Melalui Sanksi atau CAATSA. Selain karena campur tangan pada pemilu, CAATSA juga untuk menghukum Rusia atas agresi di Ukraina dan keterlibatan pada perang Suriah.
Dengan CAATSA AS melarang negara-negara untuk berbisnis dengan orang-orang atau institusi yang namanya dalam daftar sanksi, salah satunya Rosoboronexport.
Sanksi kali ini dijatuhkan AS kepada China di tengah perang dagang kedua negara. Namun pemerintah AS mengatakan, sanksi bukan mengincar China melainkan Rusia.
"Target utama sanksi ini adalah Rusia. Sanksi CAATSA dalam konteks ini bukan bertujuan merusak kemampuan pertahanan negara manapun. Tapi sanksi untuk memberi pelajaran Rusia atas aktivitas mereka yang merugikan," kata pejabat AS kepada Reuters.