AS Siap Bantu Ungkap Dugaan Pembunuhan Jurnalis Saudi Jamal Khashoggi

10 Oktober 2018 23:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Presiden Amerika Serikat Mike Pence (Foto: REUTERS/Bryan Woolston)
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Presiden Amerika Serikat Mike Pence (Foto: REUTERS/Bryan Woolston)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Amerika Serikat siap membantu mengungkap kasus dugaan pembunuhan Jamal Khashoggi, jurnalis asal Saudi yang kerap mengkritik Kerajaan Saudi.
ADVERTISEMENT
"Saya pikir Amerika Serikat siap membantu dengan cara apa pun," ujar Wakil Presiden AS, Mike Pance dikutip dari Reuters, Rabu (10/10).
Dalam sebuah program radio, Hugh Hewitt, Pance menegaskan Amerika akan ikut membantu mengungkap kasus Khashogi dengan mengirim teknisi FBI ke konsulat Saudi yang ada di Turki. Namun langkah tersebut akan dilakukan AS jika Pemerintah Saudi memintanya.
Jamal Khashoggi merupakan seorang jurnalis yang kerap mengkritik Kerajaan Saudi. Ia dilaporan dimutilasi oleh 15 orang di Konsulat Arab Saudi di kota Istanbul. Kabar dibunuhnya Khashoggi, itu didapat dari pejabat keamanan Turki yang tidak disebutkan namanya kepada New York Times (NYT), Selasa (9/10).
Jamal Khashoggi. (Foto: Instagram/@jkhashoggi)
zoom-in-whitePerbesar
Jamal Khashoggi. (Foto: Instagram/@jkhashoggi)
Peristiwa itu terjadi pada 2 Oktober lalu. Ketika itu, tunangan Khashoggi, Hatice Cengiz, menemani namun tidak masuk ke dalam kantor Konsulat. Namun kemudian Khashoggi tak pernah keluar dari gedung itu.
ADVERTISEMENT
Khashoggi dulunya bekerja sebagai penasihat kerajaan. Namun, sejak tahun lalu ia hidup dalam pengasingan di AS demi mencegah penangkapan.
Ia dikenal sangat kritis terhadap kebijakan yang dikeluarkan Putra Mahkota Mohammed bin Salman, serta intervensi Saudi dalam perang di Yaman. Oleh sebab kerap membuat gerah penguasa, Pemerintah Saudi memblokir aku twitter Khashoggi.
Saudi merupakan negara yang membatasi kebebasan pers dan berpendapat. Lembaga Jurnalis Lintas Batas menempatkan Arab Saudi di peringkat 169 dari 180 negara dalam hal kebebasan pers.