Tunangan Jurnalis Saudi yang Hilang Minta Bantuan Donald Trump

10 Oktober 2018 11:57 WIB
Donald Trump (Foto: AFP/Saul Loeb)
zoom-in-whitePerbesar
Donald Trump (Foto: AFP/Saul Loeb)
ADVERTISEMENT
Tunangan Jamal Khashoggi, jurnalis Arab Saudi yang hilang di Turki, menulis surat terbuka meminta bantuan Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Khashoggi tidak terlihat lagi usai memasuki kantor Konsulat Saudi di Istanbul pekan lalu.
ADVERTISEMENT
Diberitakan AFP, Rabu (10/10), surat tersebut ditulis oleh Hatice Cengiz di kolom opini The Washington Post. Khashoggi dinyatakan hilang pada 2 Oktober lalu setelah masuk ke Konsulat Saudi di Turki untuk mengurus surat-surat pernikahannya dengan Cengiz, wanita Turki.
"Saat ini, saya memohon dengan sangat Presiden Trump dan ibu negara Melania Trump membantu mencari kejelasan hilangnya Jamal," kata Cengiz.
Sumber pemerintah Turki sebelumnya mengatakan polisi menyakini Kashoggi dibunuh di dalam kantor Konsulat Saudi. Namun pemerintah Saudi membantahnya, mengatakan keyakinan itu tidak berdasar.
Pemerintah Saudi juga telah memberikan akses kepada polisi Turki untuk melakukan pemeriksaan di kantor Konsulat mereka setelah didesak Presiden Recep Tayyip Erdogan. Menurut Saudi, jurnalis berusia 59 tahun itu telah meninggalkan Konsulat sebelum dinyatakan hilang.
Jurnalis Saudi, Jamal Khashoggi. (Foto: AP Photo/Virginia Mayo)
zoom-in-whitePerbesar
Jurnalis Saudi, Jamal Khashoggi. (Foto: AP Photo/Virginia Mayo)
Sebelumnya Trump juga telah menyatakan keprihatinan atas hilangnya Khashoggi. Cengiz dalam suratnya mengaku yakin pemerintah Turki bisa menemukan orang terkasihnya itu. Selain itu, dia juga mendesak Saudi untuk membantu penyelidikan.
ADVERTISEMENT
"Saya juga mendesak Arab Saudi, terutama Raja Salman dan Putra Mahkota Mohammed bin Salman. menunjukkan tingkat sensitivitas yang sama dan merilis rekaman CCTV dari Konsulat," tulis Cengiz.
Khashoggi dikenal sebagai jurnalis yang kerap mengkritik kebijakan pemerintahan Saudi di bawah kendali putra mahkota. Dalam sebuah kritiknya, Khashoggi mengatakan Mohammed bin Salman membuka babak baru "ketakutan, intimidasi, penahanan, dan mempermalukan publik."
Dia kabur dari Saudi September tahun lalu dan tinggal di AS, ingin jadi warga negara tersebut. Cengiz mengatakan, Khashoggi masih mempercayai pemerintah Saudi, itulah sebabnya dia masuk ke Konsulat "tanpa meragukan keselamatannya".
Polisi Turki saat ini tengah menyelidiki kemungkinan penculikan. Cengiz sendiri optimistis kekasihnya masih hidup.
"Walau harapan saya perlahan pudar setiap harinya," tulis dia.
ADVERTISEMENT