Asep, Pembunuh Ustaz Prawoto, Mengaku Banyak Lupa Saat Rekonstruksi

19 Maret 2018 18:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rekonstruksi kasus pembunuhan Ustaz Prawoto. (Foto: Iqbal Tawakal/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Rekonstruksi kasus pembunuhan Ustaz Prawoto. (Foto: Iqbal Tawakal/kumparan)
ADVERTISEMENT
Kepolisian Resor Besar Kota Bandung menggelar rekonstruksi kasus penganiayaan yang dilakukan Asep Maftuh ke Komandan Brigade Persis Ustaz Prawoto. Saat rekonstruksi dilakukan, Asep mengaku banyak lupa mengenai aksi penganiayaan yang menyebabkan Prawoto tewas.
ADVERTISEMENT
Dalam rekonstruksi yang digelar di halaman Satreskrim Polrestabes Bandung, Jalan Jawa, Kota Bandung, Jabar, Senin (19/3), Asep yang menggunakan baju tahanan berwarna oranye itu memasang wajah yang ketus. Rekonstruksi dimulai saat Asep mendatangi rumah korban.
Asep nampak memukul-mukul pintu rumah Prawoto menggunakan pipa plastik yang diibaratkan sebagai linggis yang ia gunakan saat kejadian. Selain itu, Asep melakukan adegan kejar-kejaran dan memukul Prawoto yang diperankan oleh anggota polisi.
Saat rekonstruksi itu, Asep banyak tak ingat terkait kejadian pada 1 Februari 2018. Ia pun tak ingat berapa kali memukul Prawoto. Total ada delapan adegan yang ia perankan dalam rekonstruksi tersebut. Rekonstruksi tersebut pun dihadiri oleh jaksa dari Kejaksaan Negeri Bandung.
Asep si pembunuh Prawoto (Foto: Dok. Kapolrestabes Kota Bandung)
zoom-in-whitePerbesar
Asep si pembunuh Prawoto (Foto: Dok. Kapolrestabes Kota Bandung)
Kasat Reskrim Polrestabes Bandung AKBP M. Yoris menyebutkan, rekonstruksi tersebut dilakukan untuk melengkapi berkas yang akan dilimpahkan ke Kejaksaan.
ADVERTISEMENT
"Pelimpahan kita masih menunggu jaksa. Kita sudah kirimkan berkas awal, sedang diteliti. Ketika nantinya sudah lengkap, kita kirimkan tersangka dan barang bukti," kata Yoris.
"Semoga dengan rekonstruksi ini dapat membuat terang tindak pidana yang dilakukan," ujarnya.
Yoris mengatakan Asep sudah didiagnosa mengidap penyakit jiwa. Namun, Yoris menyebutkan, Asep masuk dalam kategori on-off: kadang jadi, kadang tidak.
"Tadi kondisinya memang bagus, tidak dalam keadaan tertekan. Karena berdasarkan keterangan dokter, ketika dia tidak tertekan, kondisinya baik," ungkapnya.