Bachtiar Nasir: Aksi Bela Palestina 11 Mei Tanpa Politik Praktis

7 Mei 2018 17:32 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aksi bela Palestina (Foto: ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)
zoom-in-whitePerbesar
Aksi bela Palestina (Foto: ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)
ADVERTISEMENT
Ketua Koalisi Indonesia Bela Baitul Maqdis, Bachtiar Nasir mengatakan akan menggelar Aksi Indonesia Bebaskan Batul Maqdis di Monumen Nasional (Monas), pada Jumat mendatang. Aksi tersebut sebagai upaya penolakan keputusan Presiden Donald Trump yang mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel (6/12) tahun 2017.
ADVERTISEMENT
Menurut Bcahtiar, aksi tersebut tidak akan ditunggangi oleh politik praktis, yang kini hangat digaungkan sejumlah kelompok. Sementara, jika ada sejumlah orang yang memanfaatkan aksi itu untuk politik praktis akan ditindak tegas.
"Untuk itu kami juga mengulangi sekali lagi mengingat besarnya isu ini jika ada diantara peserta yang masih mempolitisasi aksi ini untuk mengenakan kaus-kaus yang berkonotasi politik praktis. Mohon maaf, jika panitia akan melakukan tindakan-tindakan tegas," kata Bachtiar saat konferensi pers di Sofyan Hotel Soepomo, Jakarta, Senin (7/5).
"Demi menjaga kewibawaan perjuangan keikhlasan kita rakyat Indonesia unruk bebaskan Baitul Maqdis," imbuhnya.
Bachtiar menambahkan, jika ada peserta menggunakan kaus berbau politis harus menanggalkannya atau memakai kaus tersebut secara terbalik, agar tidak nampak tulisan-tulisan yang berkonotasi politik praktis.
ADVERTISEMENT
Ustaz Bachtiar Nasir, ketua koalisi. (Foto: Fitra Andrianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ustaz Bachtiar Nasir, ketua koalisi. (Foto: Fitra Andrianto/kumparan)
"Ya kita minta untuk membukanya lah, ya, kemudian panitia bisa menyiapkan kaus gantinya. Untuk diganti paling tidak dibalik lah. Yang dalam jadi luar, yang luar dari dalam, itu lah barang kali yang bisa kita lakukan untuk menjaga kemurnian dalam pembebasan baitul maqdis ini dari kepentingan-kepentingan partisan partai politik," terangnya.
Bachtiar memaparkan, aksi yang direncanakan dihadiri sedikitnya satu juta massa itu, untuk mengetuk hati pemerintah Amerka Serikat.
"Bagi kami ini bukan saja bukan cuman menistakan resolusi-resolusi PBB, tetapi juga juga sebagai pemicu konflik horisontal, yang memicu pada kekacauan di dunia. Karenanya kami juga berpesan pada pemerintah Amerika Serikat dalam hal ini untuk berfikir ulang dan menarik putusannya," terangnya.
Bachtiar berharap aksi tersebut dapat mendorong pemerintah Indonesia untuk berkomunikasi langsung kepada pemerintah Amerika Serikat secara langsung terkait persoalan itu.
ADVERTISEMENT
"Karenanya dari sini kami juga mendesak negara agar face to face kepada Amerika Serikat dalam persoalan ini. Menggunakan haknya sebagai bangsa Muslim terbesar di dunia," jelas Bachtiar.
Aksi bela Palestina (Foto: Reuters/Darren Whiteside)
zoom-in-whitePerbesar
Aksi bela Palestina (Foto: Reuters/Darren Whiteside)
"Jangan cuman sekedar memberi anjuran kepada PBB Dan ke OKI. Tetapi memberi teguran langsung kepada pemerintah Amerika Serikat atas nama pemerintah Indonesia," pungkasnya.
Berikut 6 tuntutan dalam Aksi Indonesia Bebaskan Baitul Maqdis, pada Jumat (11/5):
1. Kepada Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk bersikap tegas atas pelanggraran Donald Trump ini yang bertentangan dengan 9 resolusi Dewan Keamanan PBB, diantaranya resolusi 242 tahun 1967, resolusi 252 pada tahun 1968, resolusi 456 & 478 pada tahun 1980, 672 pada tahun 1990, 1397 pada tahun 2002 dan lain sebagainya.
ADVERTISEMENT
2. Kepada Organisasi Kerjasama Islam (OKI) untuk bersatu dan menentang keras keputusan Trump tersebut serta menggelar sidang darurat sebagai suara aspirasi umat Islam global.
3. Kepada Pemerintah Amerika Serikat, untuk membatalkan pengakuan terhadap eksistensi Negara Israel dan rencana pemindahan kedutaannya ke Yerusalem (Baitul Maqdis), serta keputusan provokatifrya yang mengakui Yerusalem (Baitul Maqdis) sebagai ibukota Israel.
4. Kepada Pemerintah Republik Indonesia untuk berjuang keras menggunakan haknya dalam menekan OKI dan PBB untuk bersama melawan keputusan Trump, sebagaimana janji pemerintah melalui Kementerian Luar Negeri selama ini, bahwa Palestina berada di jantung hati kebijakan luar negeri Indonesia.
5. Kepada seluruh rakyat Indonesia, agar terus bersatu dalam memperjuangan hak-hak rakyat Palestina hingga mencapai kemerdekaan yang sesungguhnya dari penjajah Zionis Israel.
ADVERTISEMENT
6. Khususnya kepada ummat Islam Indonesia untuk memperkokoh ukhuwwah Islamiyah tetap berada di bawah bimbingan ulama rabbani agar tercapainya tujuan perjuangan pembebasan Baitul Maqdis dan kembalinya Masjid Al-Aqsha ke pangkuan kaum muslimin.