Balas Sindiran Prabowo, KKP Jawab dengan Data Pinjaman Modal

20 Februari 2019 14:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto sempat bicara soal kesulitan para nelayan pada debat capres 2019 putaran kedua di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/2/2019). Foto: ANTARA FOTO/AKBAR NUGROHO GUMAY
zoom-in-whitePerbesar
Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto sempat bicara soal kesulitan para nelayan pada debat capres 2019 putaran kedua di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/2/2019). Foto: ANTARA FOTO/AKBAR NUGROHO GUMAY
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto sempat bicara soal kesulitan para nelayan mendapatkan modal usaha di era Presiden Joko Widodo. Kritikan itu diungkapkan Prabowo dalam Debat Pilpres kedua di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/2).
ADVERTISEMENT
Menurut Prabowo, banyak nelayan miskin yang tidak memiliki akses terhadap teknologi, modal, dan dibatasi peraturan-peraturan untuk melakukan pekerjaannya.
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) pun membalas kritikan Prabowo dengan menjabarkan data terkait pinjaman nelayan. Dalam hal ini, lewat Badan Layanan Umum Lembaga Pengelola Modal Usaha Kelautan dan Perikanan (BLU-LPMUKP).
Badan yang diluncurkan pada November 2017 itu mengungkapkan, pinjaman modal sektor kelautan dan perikanan yang tersalurkan Rp 364,8 miliar. Sedangkan khusus untuk penangkapan ikan sebesar Rp 137,92 miliar per 31 Desember 2018.
"Pada kurun waktu 2015-2017 Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap (DJPT) telah memfasilitasi nelayan cantrang yang tersebar di 7 Provinsi untuk dapat memperoleh permodalan dari perbankan. Namun, di tahun 2018, fasilitas pendanaan tidak lagi difokuskan bagi nelayan cantrang," kata Direktur Jenderal Perikanan Tangkap, Zulficar Mochtar kepada kumparan, Rabu (20/2).
Direktur Jenderal Perikanan Tangkap, M. Zulficar Mochtar di Forum Bisnis Perikanan Tangkap di Gedung Mina Bahari III, Jakarta, Rabu (30/1). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
Zulficar juga membeberkan data yang didapat Otoritas Jasa Keuangan. Data itu berisi outstanding kredit sub sektor perikanan tangkap sendiri mencapai Rp 5,28 triliun. Dan untuk Kredit Usaha Rakyat (KUR) di tahun 2018 di sektor penangkapan ikan tercatat sebesar Rp 530,53 miliar hingga saat ini.
ADVERTISEMENT
"Nelayan yang memiliki kapal kurang dari 10-30 GT difasilitasi berupa akses ke perbankan terkait pendanaan/modal operasional melaut maupun untuk penggantian alat tangkap tidak ramah lingkungan," tambahnya.
Selain itu, KKP juga telah menyalurkan sebanyak 9.021 unit bantuan alat penangkapan ikan (API) ramah lingkungan ke 10 provinsi sepanjang tahun 2015-2017. Bantuan API yang disalurkan sebagian besar merupakan jaring insang/gillnet (permukaan, pertengahan, dasar), jaring insang tiga lapis (trammelnet), bubu ikan, bubu rajungan, rawai dasar, pancing ulur (handling) dan, pancing tonda.
Download aplikasi kumparan di App Store atau di Play Store untuk dapatkan berita terkini dan terlengkap.