Balita di Jember Terkurung 3 Hari di Rumah Bersama Jenazah Ayahnya

14 Agustus 2019 20:26 WIB
comment
14
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang balita yang ditemukan di dalam rumah selama tiga hari setelah bapaknya meninggal. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Seorang balita yang ditemukan di dalam rumah selama tiga hari setelah bapaknya meninggal. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Seperti mukjizat, Nisa bayi berusia 14 bulan bisa tetap hidup selama 3 hari tanpa makan dan minum. Dia hidup sendirian di dalam rumahnya, karena ayahnya, Aan Junaidi alias Fauzi (40), meninggal. Nisa terkurung di rumah bersama jenazah ayahnya.
ADVERTISEMENT
Nisa terus menangis dari rumahnya di Perumahan Kaliwining Asri Blok C6, Dusun Bedadang Kulon, Kecamatan Rambipuji, Kabupaten Jember, Jawa Timur.
Tangisan Nisa terdengar keras pada Rabu (14/8). Sejumlah tetangga yang mendengar tangisan bocah itu langsung menuju ke rumahnya. Kondisi rumah terkunci. Warga kemudian melapor ke polisi dan mendobrak paksa pintu.
Saat itulah diketahui Nisa berada di dalam kamar dalam posisi memeluk tubuh ayahnya yang sudah tidak bernyawa.
"Memprihatinkan tadi itu waktu ditemukan, pak polisi yang menggendong sampai menangis. Karena anak ini 3 hari tidak makan dan minum. Untung masih hidup," cerita Uma Kulsum, seorang warga yang menyaksikan kejadian.
Wanita yang juga berprofesi sebagai bidan di Puskesmas Rambipuji itu, langsung memberikan pertolongan pertama kepada Nisa.
ADVERTISEMENT
"Tadi diberi air gula dulu, karena anak ini pastinya dehidrasi. Sempat tadi muntah dan langsung dimandikan bersih oleh suami saya. Setelah itu diminumkan susu karena pastinya lapar," ujarnya.
Menurut warga yang lain, Fauzi, selama ini Nisa hanya tinggal berdua bersama ayahnya. Sementara ibunya, sedang bekerja sebagai TKW di Taiwan.
"Terakhir terlihat Pak Fauzi itu malam minggu, waktu itu masih dikirimi nasi berkatan (nasi kotak dari tasyakuran) ke rumahnya. Minggu pagi kayaknya masih terlihat, tapi sore sudah enggak terlihat. Tahu-tahu sekarang sudah meninggal," kata tetangga bernama Eny.
Eny mengatakan pada hari Senin (12/8), sempat tercium aroma busuk bau bangkai. "Kata anak saya mencium bau kayak bangkai Saat itu anak saya main bola di depan rumah. Tapi dikiranya bau bangkai hewan kucing atau tikus. Kan perumahan ini dekat sawah."
ADVERTISEMENT
Menurut Eny, Fauzi dikenal tertutup oleh warga. "Karena mungkin bertato, tapi bukan preman dia. Dulunya setahu saya kerja di pelayaran. Terus memang tertutup orangnya, karena minder mungkin. Juga kerjanya hanya nongkrong, istrinya TKW," ungkapnya.
Kapolsek Rambipuji AKP Sutarjo menduga kematian Fauzi karena sakit. Sebab, Fauzi mempunyai riwayat penyakit diabetes.
"Kalau dari keterangan warga terakhir diketahui, hari Sabtu malam masih ada di depan rumah, dan diberi nasi kotak dari tasyakuran. Kemudian Minggu pagi masih terlihat di rumahnya, sore hingga sekarang ini sudah tidak terlihat," terangnya.
Namun untuk pemeriksaan lebih lanjut, jenazah korban dibawa ke RSD dr. Soebandi Jember. "Untuk nantinya dipastikan kematian korban, sembari menunggu istrinya pulang dari luar negeri karena kerja sebagai TKW," kata dia. Saat ini, Nisa dirawat oleh perawat dari Puskesmas Rambipuji sembari menunggu pihak keluarga.
ADVERTISEMENT