Bamsoet Sudah Minta Restu Jadi Ketum ke JK, Habibie, Akbar Tandjung

27 Juni 2019 13:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
com-Ketua DPR RI Bambang Soesatyo Foto: Dok. DPR RI
zoom-in-whitePerbesar
com-Ketua DPR RI Bambang Soesatyo Foto: Dok. DPR RI
ADVERTISEMENT
Ketua DPR Bambang Soesatyo mengaku telah sowan ke sejumlah senior partai Golkar yakni Wapres Jusuf Kalla (JK), mantan Presiden B.J Habibie dan Wakil Ketua Dewan Kehormatan Golkar, Akbar Tandjung. Pria yang akrab disapa Bamsoet ini sowan untuk meminta restu mengajukan diri sebagai calon ketum Golkar di Munas 2019.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, dalam pertemuan itu ia menerima respons positif dari para senior untuk maju dan bertarung bersama Airlangga Hartanto.
"Sudah (bertemu). Responsnya sama. Ya sebagai senior tentu menitipkan kepada adik-adiknya agar tetap dijaga kesatuan dari Partai Golkar. Kontestasi tidak bisa dihindari. Cuma ada yang bertahan, ada yang ingin cepat, itu saja persoalannya," kata Bamsoet di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Kamis (27/6).
Wakil Ketua Koordinator Bidang Pratama DPP Partai Golkar itu menuturkan dalam tradisi partainya, kader yang ingin maju sebagai calon pimpinan partai harus meminta restu kepada senior partai. Hal itu dilakukan untuk meredam kegaduhan internal yang mungkin terjadi.
"Dalam tradisi Partai Golkar, ya begitu. Kalau kita ingin maju, kita akan sowani para senior-senior, kita datang untuk meminta nasihat. Agar yang terpenting adalah bahwa kontestasi Partai Golkar nanti ke depan tidak boleh gaduh dan memecah belah, agar tetap smooth," ujar dia.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Bamsoet menyebut Airlangga juga telah bertemu JK. Menurut dia, JK menyambut baik kompetisi dalam kontestasi pemilihan ketua umum.
"Intinya saya dan Pak Airlangga bertemu Pak JK intinya sama. Pak JK menyambut baik kontestasi yang akan terjadi di Partai Golkar, dan itu tidak bisa dihindari. Dan hanya berpesan tidak boleh gaduh," tuturnya.
Lebih lanjut, Bamsoet mengatakan sebenarnya tak terdapat percepatan waktu untuk melaksanakan Munas. Sebab, berdasarkan ketentuan partai, waktu Munas tetap berlangsung pada periode tahunan yang telah disepakati.
"Sebetulnya kita berharap tidak ada yang perlu ditakuti, tidak perlu alergi kalau ada yang menginginkan munas saat ini, besok, atau lusa. Yang penting tidak melanggar daripada ketentuan yang ada dalam AD/ART yaitu periodisasinya Januari dan sampai Desember," pungkasnya.
ADVERTISEMENT